Palu, NU Online
Meski dalam suasana darurat, Tim NU Peduli Sulteng tak ketinggalan memeriahkan Hari Santri. Di Klinik NU Peduli Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, tim klaster kesehatan menggelar upacara peringatan Hari Santri, Senin (22/10) pagi.
Aji Bayu Wicaksono tim NU Peduli mengatakan upacara dilakukan dengan cara sederhana. Sesi pengibaran bendera diganti dengan langsung melakukan hormat bendera karena bendera sudah terpasang.
"Protokoler upacara semua yang dibaca dan dirigen oleh Dokter Laily," ujarnya.
Namun demikian upacara tetap dilengkapi dengan semua sesi, yakni pembacaan Pancasila, UUD 1945, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathon, amanat upacara, serta pembacaan Ikrar Santri.
"Jangan teriak saja NKRI harga mati kalau belum upacara. Yuk kita upacara," kata Dokter Ganang panggilan akrabnya menyemangati para relawan lainnya.
Sementara itu, di Kota Banjar, Jawa Barat sehari sebelumnya, semarak lagu Yalal Wathon mengiringi kedatangan rombongan Kirab Resolusi Jihad Jawa Barat, Ahad (21/10) siang. Kontributor NU Online, Siti Aisyah melaporkan acara yang digelar oleh perwakilan badan otonom NU Jawa Barat sejak 16 Oktober lalu telah tiba di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar. Banom dan lembaga NU Kota Banjar turut mengawal dari Gedung PCNU Kota Banjar.
KH Munawir Abdurrahim, pengasuh Pesantren Miftahul Huda menyambut rombongan. Tak ketinggalan, ratusan santri putra dan putri turut menyambut kedatangan PWNU Jawa Barat di halaman aula pondok pesantren setempat. Setelah berbincang bincang, Rombongan kirab resolusi jihad melanjutkan perjalanannya ke Ciamis dan akan sampai Tasikmalaya pada Senin (22/10).
Selain penyambutan tersebut, seluruh santri membuat video selamat hari santri yang dipandu oleh Gus Gungun Abdul Jawad.
Tak ketinggalan peringatan Hari Santri diisi dengan mujahadah dan pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak 200 ribu kali dibaca oleh ratusan santri NU di pondok pesantren setempat. Pengasuh pesantren menjelaskan pembacaan Shalawat Nariyah ini dilakukan oleh seluruh santri NU dari Aceh sampai Papua sebanyak satu miliar. Di Kota Banja kebagian 200 ribu kali shalawat.
Penyambutan Hari Santri oleh Pergunu Depok tak kalah uniknya. Peringatan Hari Santri diadakan di Kantor Wali Kota Depok, Sabtu (20/10). Tampak hadir antara lain Acep Pudoli, ketua PC Pergunu Depok; Abdullah, wakil ketua PC Pergunu Depok; Heru selaku sekretaris PC Pergunu Depok; serta Zainal, Galih dan Hakim para pengurus PC Pergunu Depok.
Kontributor Galih Maryanuntoro menuliskan berbagai macam atraksi disajikan, seperti pencak silat Pagar Nusa dan marching band dari berbagai pondok pesantren.
Wakil Ketua PC Pergunu Depok, Abdullah menyampaikan hari santri menjadi momentum yang baik untuk mengingat perjuangan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya peran organisasi NU, pesantren, kiai dan santrinya. Hari santri juga menjadi waktu untuk menunjukkan bahwa santri memiliki kompetensi dan kualitas menghadapi era milenial, sistem pesantren adalah kawah candradimuka bagi santri dalam pembentukan karakter yang matang dan mandiri siap terjun di masyarakat.
"Santri adalah garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI, dengan Resolusi Jihad yang diputuskan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim As'ari," tukas Abdullah.
Selain itu, bersama Banser Yon Cilodong, Pergunu Depok juga menyantuni anak-anak yatim. Acara berlangsung di Mushala At Taufiq dilakukan sebagai bentuk kepedulian Banser kepada masyarakat sekitar dan mempererat tali persaudaraan serta silaturahim antarwarga.
Acara ini juga salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah dan takzim kepada para pendiri bangsa khususnya ulama Nahdlatul Ulama, Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari yang sudah berjuang untuk bangsa ini.
"Jangan sampai negri yang sudah dibangun oleh para alim ulama Habaib Nusantara ini dipecah oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab yang tidak ada sama sekali kontribusnya bagi negara ini. Jangan sampai anak-anak kita keluar dari koridor Ahlussunah wal jamaah an Nahdliyyah," ujar Kang Hakim mewakili Pergunu Depok dalam sambutannya.
Acara diawali dengan pembacaan Tawasul Dzikir Tahlil oleh Ust Abdullah, dilanjutkan dengan Maulid Simtudz Durrar oleh tim Hadroh Ali Ridho kader Banser Depok.
Dari Cirebon, contributor Izzi Maulana melaporkan, PCNU Kabupaten Cirebon menggelar Pawai Akbar dan Istighotsah Kubro di Kecamatan Losari. Ribuan Nahdliyin memadati jalannya Pawai Akbar dan Istighosah kubro. Pawai Akbar dimulai di terminal bus Losari berjalan melewati jalur utama pantura dan berakhir di lapangan sepakbola Desa Panggang Sari, sebagai tempat istighotsah kubra, Ahad (21/10).
MWCNU Losari dimandati sebagai tuan rumah, bekerjasama dengan MWCNU se-Kabupaten Cirebon beserta badan otonom seperti Fatayat NU, Muslimat NU, Banser, Ansor, IPNU-IPPNU dan Pagar Nusa terlihat kompak untuk mensukseskan jalannya peringatan Hari Santri. Peserta Pawai Akbar dan Istighosah kubro mencapai 15.000 warga. Bukan saja warga Cirebon, namun juga Losari Brebes sebagai tetangga perbatasan ikut berpartisipasi menjadi peserta dan mengirim peserta lebih dari 3000 warga yang dikomandoi oleh MWCNU Losari Brebes.
Acara dihadiri pula oleh Wakil Bupati terpilih, Kapolres Cirebon, Dandim. Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani yang melepas pawai mengatakan peringatan Hari Santri harus dijadikan spirit untuk tetap berkhidmat bersama kiai dan Nahdlatul Ulama.
Di Pesantren Daar El-Hikam, Ciputat, Tangerang Selatan, digelar Panggung Santri. Agenda Panggung Santri yang tahun ini memasuki jilid dua yaitu perlombaan bagi santri Darhik, sebutan pesantren tersebut, baik tingakt SMP maupun mahasiswa. Perlombaan bersifat olah raga dan MTQ, Senin (22/10).
"Kita harus bersyukur dengan ditetapkannya hari santri nasional. Mudah-mudahan santri Darhik bias go international sehingga bisa ada juga penetapan hari santri internasional," tulis seorang santri Darhik, Muhammad Sayyid Rifa’i mengutip KH Baharudin pimpinan Pesantren Daar El-Hikam Ciputat.
Peringatan Hari Santri di Darhik juga sebagai bentuk dakwah kepada masyarakat akan pentingnya menjadi santri. "Tujuan jangka panjangnya menjadikan Daar El-Hikam sebagai pesantren yang mencetak generasi-generasi penerus bangsa," ujarnya.
Di Hong Kong, untuk pertama kalinya peringatan Hari Santri diadakan oleh Fatayat NU Hong Kong. Peringatan diisi dengan upacara, pengajian, dan istighotsah untuk mendoakan keselamatan bangsa.
Berlangsung Ahad (21/10) melibatkan 150 orang, terdiri dari Fatayat NU, Muslimat NU, pengurus PCINU, Pagar Nusa, Komunitas IWJ di Lapangan Victoria Park. Dalam kesempatan itu hadir pula perwakilan dari KJRI, Majelis Al Madad, Majelis Al Hikmah, Majelis Al Mubarok, Mejelis MTTQ, dan Majelis Al Falah.
Para Nahdliyin yang merupakan pekerja buruh migran mengikuti kegiatan ini penuh khidmat dan penuh semangat. “Peringatan Hari Santri ini bertùjuan untuk mengenang para ulama dan perjuangan santri. Selain itu untuk menjalin silaturahim,” kata Ketua Fatayat NU Hong Kong, Sri Indayati. (Kendi Setiawan)