Nasional

Persiapan Bumi Sholawat; dari Latihan Fisik hingga Taktik

Kamis, 1 September 2016 | 04:11 WIB

Sidoarjo, NU Online
Jelang pertandingan Liga Santri Nusantara, sejumlah persiapan telah dilakukan tim kesebelasan Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo. Di antaranya dengan melakukan latihan fisik, fhasing dan lari untuk memperkuat pertahanan serta menjaga kekompakan tim. Selain itu, juga mengatur formasi para pemain untuk meraih keberhasilan dan bisa maju ke babak selanjutnya.

Pada laga LSN 2015 lalu, tim Bumi Sholawat ditumbangkan kesebelasan Al Imron Sumenep dengan skor 2-0 di runer up babak penyisihan. Dari kekalahan tersebut, kapten kesebelasan Bumi Sholawat Nazir Makruf berlatih keras untuk meraih kemenangan dengan membawa piala LSN 2016 mendatang.

"Upaya yang kita lakukan dengan berlatih terus sampai padu, kompak dan sampai baik. Latihannya meliputi fashing, lari, seputar fisik, umpan, sutting," kata kapten kesebelasan Bumi Sholawat Nazir Makruf, Rabu (31/8).

Dalam laga LSN 2016, Bumi Sholawat akan melawan tim Al Maqfiroh Benowo Surabaya pada Ahad, 4 September mendatang di lapangan Karang Pilang Surabaya. Dalam pertandingan tersebut, Bumi Sholawat akan mengubah formasi menjadi 2 4 4 yang sebelumnya 3 3 4.

Sementara itu menurut pelatih Bumi Sholawat Agus Salim, mengaku optimis timnya akan masuk final dan memenangkan pertandingan dalam Liga Santri Nusantara 2016 mendatang.

"Pertama kali saya membenahi latihan fisik. Karena kejadian tahun lalu dari tim saya yang perlu dibenahi adalah fisik. Mereka mungkin dalam satu laga dua laga fisiknya terkuras karena sebelumnya belum pernah latihan fisik. Selain fisik juga latihan selektif mungkin lari memutari lapangan sebanyak 10 kali dan teknis sesuai jalur kebugaran dan kefisikan," terang pelatih ponpes Bumi Sholawat Agus Salim.

Untuk meraih kemenangan ini, Bumi Sholawat sangat mengapresiasi peraturan apabila terjadi pelanggaran pada saat berlaga dengan mencium tangan wasit. Pasalnya, kompetisi Liga Santri Nusantara ini berbeda dengan kompetisi bola pada umumnya. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)



Terkait