Jakarta, NU Online
Seusai pertemuan antara KH. Said Aqil Siroj dengan Prabowo-Sandiaga Uno di Gedung PBNU Kamis (16/8) lalu terdapat sejumlah pemberitaan yang mengarahkan seolah-olah pertemuan itu merupakan dukungan politik KH Said pada pasangan capres-cawapres tersebut.
Pemberitaan itu dibantah direktur Said Aqil Siraj Institute Imdadun Rahmat. Menurutnya, pertemuan itu bukan merupakan dukungan politik. “Pernyataan yang disampaikan KH Said Aqil Siroj tidak bisa diartikan sebagai dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga Uno,” ujar Imdadun Rahmat dalam keterangan tertulisnya yang diterima NU Online, Selasa (21/8).
Ia juga menyebut framing yang dilakukan media-media tersebut sebagai fakta yang ‘tidak benar, bahkan mengarah pada ketidakjujuran dan manipulasi’. “Terjadi manipulasi terhadap pernyataan dukungan kepada pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta pada Pemilu 2014 seolah-olah merupakan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga Uno,” lanjutnya.
Posisi KH. Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum PBNU tidak memungkinkan untuk memberikan dukungan kepada pasangan Calon Prabowo-Sandi. Sebaliknya, sebagai pribadi, KH. Said Aqil Siroj yang memiliki hak konstitusional untuk menetukan dukungannya.
“Tetap istiqomah terkait doa, restu ,solidaritas dan dukungan beliau kepada KH. Makruf Amin sebagai sesama ulama dan khususnya sesama tokoh NU,” ujar Imdadun Rahmat.
Imdadun Rahmat juga menghimbau kepada masyarakat, khususnya warga NU untuk tidak terpengaruh berita bohong yang mengarah pada upaya membenturkan antara KH. Said Aqil Siroj dengan KH. Makruf Amin yang bisa mengarah pada perpecahan dalam keluarga besar Kaum Nahdliyyin.
Ia juga meminta media tertentu yang melakukan manipulasi pemberitaan untuk mencabutnya dan merevisinya dengan berita yang benar. Tak hanya itu, ia meminta kepada Dewan Pers untuk menjalankan tugas dan wewenangnya menyangkut pelanggaran Kode Etik Jurnalistik. (Ahmad Rozali)