Solo, NU Online
Melengkapi kemeriahan perhelatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018, Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) menggelar Pesantren Expo yang berlangsung selama tiga hari, Jumat-Ahad (5-7/10) di Jalan Bayangkara tepat di depan Stadion Sriwedari yang menjadi ajang perhelatan Liga Santri Nusantara (LSN) 2018.
Peserta Pesantren Expo antara lain Pesantren se-Jawa Tengah dan sekitarnya, Kementerian Republik Indonesia, Lembaga Pemerintah, dan Swasta pelaku usaha besar.
"Pesantren Expo 2018 bertujuan sebagai media informasi kreatifitas santri dan pesantren, media perkenalan produk-produk yang dihasilkan oleh santri ke masyarakat umum dan memperkenalkan peluang pengembangan ekonomi pesantren melalui kemitraan dengan Kementerian, Lembaga dan Swasta yang ada," kata Abdul Ghofarrozin, Ketua Umum Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama, sekaligus Ketua Penyelenggara Santri Expo 2018 kepada NU Online, Ahad (7/10).
Pada penyelenggaraan Pesantren Expo 2018, RMI NU tak hanya menjadi tempat bernaung pondok pesantren, tetapi juga menjadi katalisator, dinamisator, dan fasilitator bagi komunitas santri dan pesantren yang bersama RMI NU.
"Dengan agenda ini, pesantren akan menjadi pelaku bisnis kreatif, sedangkan para pelaku industri akan menjadi pendorong berkembangnya kegiatan bisnis, sekaligus memenuhi kebutuhan pasar mereka. Keduanya akan mendapatkan benefit yang besar dalam kerjasama yang profesional,” papar Gus Rozin, panggilan akrabnya.
Pesantren Expo 2018 akan membawa semangat Santri Mandiri dan NKRI Hebat, sebuah tema besar yang mencerminkan keberadaan muslim dalam kelompok santri dan pesantren bermisi kontributif bagi negara melalui roda ekonomi kreatif dan inovasi metode pendidikan pondok pesantren.
Tidak hanya pameran dan bazar produk pesantren dan pelaku bisnis, selama Pesantren Expo juga digelar beberapa seni di antaranya penampilan grup musik GIGI, WALI, Aleehya dan Syubanul Muslimin, juga berbagai lomba. (Ajie Najmuddin/Muiz)