Jakarta, NU Online
Sebagai organisasi, Nahdlatul Ulama (NU) lahir untuk diisi orang-orang bersih dalam menjawab tantangan zaman demi kejayaan Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Instruktur Pendidikan Kader Penggerak NU KH Adnan Anwar, di Pesantren Al Hamid, Jakarta Timur, Rabu (22/11) kepada puluhan anggota Banser yang mengikuti Diklatus Nasional, Banser Protokoler, Banser Lalu Lintas dan Corps Provost Banser.
"NU organisasi para wali. Yang dilawan NU itu semacam fir’aun," tegas Kiai Adnan.
Ia menjelaskan, Hadratussyekh KH Hasyim Asyari mendapat perintah untuk mendirikan organisasi yang besar, berisi orang-orang bersih yang tidak suka merusak.
NU ikut melawan Belanda yang menjajah Indonesia 3,5 abad. Termasuk pemberontakan di Indonesia yang keji.
Hari ini, kata dia lagi, Arab Saudi juga mengikuti NU. "Wahabi belum kita apa-apain sudah digebukin sama Arab Saudi," kata dia lagi.
Ia meminta, Banser sebagai pasukan NU untuk berada di posisi tengah. Aspek keadilan harus dipikirkan oleh kader inti Pemuda Ansor ini.
Dalam menyikapi atau membela, Banser jangan terlalu ke kanan dan ke kiri. Jangan lupa memegang falsafah ngalah (mengalah), ngalih (menghindar), ngamuk (marah).
"Yakinklah, Indonesia akan kembali kuat jika sudah dikuasai kaum sarungan dan berpeci," demikian KH Adnan Anwar. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)