Nasional

PMII Bandung: Kekuatan Ekonomi Asia-Afrika Harus Saling Menopang

Kamis, 23 April 2015 | 12:01 WIB

Bandung, NU Online
Ketua PC PMII Kota Bandung, Ahmad Riyadi mengatakan, hasil KAA memang bisa dilihat, tetapi harapan yang ideal dari KAA kali ini adalah negara Asia Afrika harus memiliki kekuatan ekonomi politik untuk menentang dominasi imperialisme Amerika.<> 

“Harus adanya kekuatan ekonomi Asia Afrika yang saling menopang dan mengembangkan negara-negara berkembang, jangan sampai peserta negara KAA sendiri yang melakukan penghisapan dan eksploitasi terhadap negara berkembang lainnya. Maka, Indonesia sebagai tuan rumah harus lantang bicara soal koorporasi di Indonesia,” tegasnya saat dimintai konfirmasi oleh NU Online, Kamis (23/4) di Bandung. 

Selain itu, mahasiswa Pascasarjana Universitas Langlangbuana Bandung ini menilai, KAA harus memiliki suara lebih lantang untuk bicara persoal konflik di Timur Tengah yang sudah melanggar hukum kemanusiaan.

Dia menginginkan, negara-negara peserta KAA harus saling menjaga dan menghargai kedaulatan negara, sehingga dalam konteks kerjasama ekonomi luar negeri harus berangkat dari hukum kemanusiaan bukan logika hukum dagang semata.

Selain itu, Riyadi menyampaikan, bahwa Konferensi Asia Afrika (KAA) jangan hanya ditinjau dari indahnya seremonial belaka dan maksimalnya persiapan, tetapi yang paling penting adalah muatan materi dan gerakan kemanusiaan yang nyata bagi kepentingan nasional dan global.

“Kalau dinilai dari keindahan, maka saya katakan, Kota Bandung juga bisa disulap menjadi (bergaya) Eropa dalam sekejap,” jelasnya 

Riyadi meminta kepada Wali kota Bandung supaya jangan pernah berparadigma bahwa dengan bagusnya tata kota Bandung untuk menarik investor asing menanam modal di kota Bandung. Tetapi bagaimana menciptakan pasar ekonomi untuk mempromosikan kreatifitas masyarakat kota Bandung ke dunia Internasional. 

Pihaknya juga memandang peringatan ke-60 tahun KAA pada ini berlangsung terbuka, dan dalam seremonialnya terpublikasikan dengan baik. 

“Tapi pertemuan tertutup di Jakarta belum diberitakan untuk melahirkan (keputusan) apa. Mungkinkah ada kesepakatan yang sama seperti Dasa Sila Bandung dan semangat kebersamaan dan kemanusiaannya sama?” tandas Riyadi. (Zidni Nafi’/Fathoni)


Terkait