Nasional

Presiden Akui Kearifan Ulama Sebabkan Ragam Budaya Indonesia makin Istimewa

Selasa, 10 Januari 2023 | 01:30 WIB

Presiden Akui Kearifan Ulama Sebabkan Ragam Budaya Indonesia makin Istimewa

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1/2023) menyampaikan bahwa kebudayaan Indonesia semakin istimewa berkat kearifan para alim ulama Indonesia. (Foto: Setkab.go.id)

Jakarta, NU Online

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kebudayaan Indonesia semakin istimewa berkat kearifan para alim ulama Indonesia. Hal itu disampaikan dalam Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin (9/1/2023).


"Berkat kearifan alim ulama, negara kita memiliki beragam seni budaya dengan corak keislaman yang kokoh yang telah beradaptasi dan mewarnai corak ragam kebudayaan Indonesia memperkaya dan menjadikan kebudayaan kita semakin istimewa," ujar Presiden Jokowi.


Kearifan ulama juga membawa bangsa Indonesia sampai sekarang kokoh bersatu. "Berkat kearifan para alim ulama, bangsa kita yang beragam bisa kokoh dan bersatu," katanya.


Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa seni dan budaya bukan sekadar tontonan, tetapi juga mengandung tuntunan hidup untuk selalu selalu mengingat keagungan Allah swt dalam mengajak amar ma'ruf nahi mungkar.


"(Seni budaya) menghaluskan rasa, memperkuat toleransi, serta moderasi dan menjaga keharmonisan dalam keberagaman serta memperkuat sistem sosial dengan masyarakat kita Nusantara," ujarnya.


Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak umat Islam di seluruh penjuru tanah air, khususnya warga NU untuk ikut menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Nusantara yang beragam menggunakan seni budaya. Hal ini sebagai bagian dari dakwah dan syiar untuk membangun peradaban dan membawanya tetap eksis dan mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman di masa depan.


Presiden juga menyatakan menghargai adanya Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar PBNU sebagai bagian dari rangkaian peringatan Harlah 1 Abad NU.


"Saya menghargai dalam rangkaian peringatan satu abad Nahdlatul Ulama saat ini, digelar Festival Tradisi Islam Nusantara untuk menampilkan dan memperkenalkan kembali kekayaan tradisi Islam nusantara dan mengunggah kepedulian dan kecintaan kita pada kekayaan budaya bangsa," katanya.


Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo memberikan sejumlah sepeda kepada pelantun Alfiyyah Ibnu Malik, penabuh gendang, tiga penabuh hadrah termuda, Banser tertua, anggota perempuan Pencak Silat Pagar Nusa termuda, dan seorang santri yang berhasil menjawab kuis.


Selain Presiden Joko Widodo, kegiatan juga dihadiri Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, A’wan PBNU Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf, Bendahara Umum H Gudfan Arif, dan jajaran syuriyah dan tanfidziyah PBNU.


Hadir pula Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Panitia Pengarah Peringatan Harlah 1 Abad NU Erick Tohir, Menteri Abdullah Azwar Anas, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Harlah 1 Abad NU Yenny Wahid.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan