Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/9/2022). (Foto: BPMI Setpres)
Jakarta, NU Online
Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) 2023 di Hotel Park Hyatt, Jakarta Pusat pada Senin (27/11/2023) mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam pertemuan jelang ISORA di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).
"Pak Presiden Joko Widodo sudah mengonfirmasi beliau akan hadir langsung untuk memberikan kata kunci dan secara resmi membuka konferensi hari Senin nanti," jelas Gus Yahya.
Selain Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga akan turut menyampaikan pidato kunci yang dijadwalkan pada Pleno Pertama Konferensi ISORA.
Gus Yahya, sapaan akrabnya, juga menyebut beberapa tokoh dunia yang terkonfirmasi akan mengirimkan rekaman pidato yang akan ditampilkan pada ISORA mendatang, seperti Syekh Ahmed Mohammed El- Tayyib (Grand Imam of Al-Azhar University) dan Syekh Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa (Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia). Antonio Guterres (Sekretaris Jenderal PBB) juga diharapkan dapat memberikan pidato kunci dan masih dalam tahap menunggu konfirmasi.
Pada ISORA nanti, para pemimpin agama yang tergabung dalam forum R20 akan mempresentasikan tanggapan mereka terkait solusi yang bisa diberikan melalui jalur agama atas permasalahan kemanusiaan yang terjadi di berbagai negara, terutama di Palestina.
Melalui ISORA, Gus Yahya berharap akar masalah dari konflik yang terjadi dapat segera diselesaikan dengan peraturan yang disepakati bersama oleh negara-negara di dunia, bukan dengan jalan saling adu kekuatan. Para pemimpin agama yang menghadiri ISORA diharapkan dapat menjangkau umatnya dan memberikan kesadaran untuk sama-sama berjuang atas dasar rasa kemanusiaan.
Selain itu, ISORA juga merupakan perwujudan nyata peran aktif masyarakat Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia. Hal tersebut sudah ditegaskan Indonesia sejak Proklamasi kemerdekaannya.
"Sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan," kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu mengutip penggalan pembukaan UUD 1945.