Nasional

Presiden Prabowo Ikut Tabuh Rebana saat Buka Kongres Ke-18 Muslimat NU di Surabaya

Senin, 10 Februari 2025 | 16:00 WIB

Presiden Prabowo Ikut Tabuh Rebana saat Buka Kongres Ke-18 Muslimat NU di Surabaya

Pembukaan Kongres Ke-18 Muslimat NU dengan tabuhan rebana, Senin (10/2/2025) di gedung Jatim Expo Surabaya, Jawa Timur. (Foto: tangkapan layar Youtube)

Surabaya, NU Online

Kongres ke-18 Muslimat NU resmi dibuka dengan diiringi oleh Tabuhan Rebana yang dipukul secara bersama-sama oleh seluruh peserta yang hadir di Jatim Expo Surabaya pada Senin (10/2/2025). 


Selain jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), seperti Ketua Umum (Ketum) KH Yahya Cholil Staquf dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar, Presiden RI Prabowo Subianto beserta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga tampak ikut proses pukul rebana tersebut secara serempak bersama ratusan ribu kader Muslimat NU.


Dalam acara pembukaan juga, hadirin disuguhkan oleh penampilan Tari Saman Selamat Datang oleh siswa siswi SMP dan SMA YPS NU Khadijah Surabaya. Selain itu, terdapat Orkestra SMA NU Gresik juga turut mengiringi pembukaan acara.


Kongres ke-18 Muslimat NU ini mengangkat tema Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban. Kongres ke-17 sebelumnya digelar di Jakarta pada 24 November 2016 silam.


Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa para anggotanya itu laksana tentara dari Nahdlatul Ulama yang siap menjadi garda terdepan dalam menjaga kesatuan Republik Indonesia.


Tak hanya itu, Khofifah melaporkan sebanyak 209 panti asuhan, 111 layanan kesehatan dengan 49 rumah sakit, dan 72.492 majelis taklim serta ribuan TK dan sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berada di bawah koordinasi dan binaan Muslimat NU. Menurutnya, gerakan PP Muslimat NU bertujuan untuk meneduhkan peradaban karena kaum ibu memiliki posisi strategis dalam hal menjadi peneduh peradaban bangsa dan dunia.


"Bila ibu-ibu baik, maka dunia akan baik. Tentu harus diperseiringi dengan bapak yang baik juga" ujar Khofifah.


Di sisi lain, Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar juga mengatakan bahwa para ibu merupakan bagian terpenting dalam pembangunan sebuah bangsa dan negara. Mengutip penyair Mesir Hafidz Ibrahim, Ia menjelaskan bahwa ibu bagaikan sebuah madrasah.


Tak hanya itu, Kiai Miftah juga menegaskan bahwa kalau NU dan negara telah  mempersiapkan ibu-ibu sebagai madrasah dengan sebaik-baiknya. Berarti NU dan negara telah mempersiapkan generasi yang harum namanya.


"Islam mengakui kekuatan dan kemuliaan para ibu ini. Ibu ibarat madrasah, ibarat condro di muko, yang mengolah, mempersiapkan generasi-generasi yang akan datang, generasi yang mampu menyongsong bonus demografi pada puncaknya 2035 nanti, mampu menyiapkan generasi emas pada tahun 2045 nanti," katanya disambut tepuk riuh ratusan ribu Muslimat yang memadati arena itu.


Kehadiran Presiden Prabowo diiringi oleh sejumlah menteri, antara lain Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, dan Menteri Sosial sekaligus Sekjen PBNU Saifullah Yusuf beserta beberapa tokoh lainnya yang telah lebih dahulu hadir dan menempati kursi undangan.