Prof Abdurrahman Mas'ud, Alumnus Qudsiyah Kudus Pimpin Asosiasi Dosen Alumni PMII
Kamis, 26 Agustus 2021 | 05:00 WIB
Kudus, NU Online
Prof Abdurrahman Mas'ud guru besar Ilmu Sejarah dan Kebudayaan Islam Universitas Islam negeri (UIN) Walisongo Semarang yang menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Madrasah Qudsiyah Kudus memimpin Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP) wadah akademisi dari kalangan mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Ketua Umum Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP) Prof Abdurrahman Mas'ud mengatakan, ADP lahir memenuhi momentum sejarah, para pakar memprediksi bahwa setelah abad 21, dari lingkungan kaum pesantren akan panen kaum cerdik pandai, educated yang mendunia.
"Kalau abad lalu kehadiran doktor di lingkungan NU bisa dihitung jari, malah sering susah cari SDM doktor NU. Tapi di abad 21 ini, tidak hanya doktor dalam dan luar negeri, tetapi dari kaum pesantren tumbuh subur, fakta saat ini adalah pengukuhan para Profesor santri (PMII) menghiasi berita-berita negeri daring dan luring," terangnya.
Dikatakan, muktamar menyimpulkan ada tiga kunci kontribusi dosen-dosen bagi Indonesia Emas, yaitu database dosen yang solid, pengembangan kapasitas sesuai kebutuhan profesi dosen, dan diversifikasi keilmuan.
"Keberadaan ADP dimaksudkan sebagai wadah profesi dosen seluruh Indonesia untuk memberi ruang dalam peran dan pengembangan SDM. Wadah ini lahir dalam rangka menjawab dinamika sosial yang terjadi di masyarakat," tegasnya.
Ketua ADP Bidang Hubungan Luar Negeri H Abdurrahman Kasdi yang juga dosen IAIN Kudus mengatakan, pembentukan APD merupakan tindak lanjut dari salah satu keputusan Muktamar Pemikiran alumni PMII yang digelar di kampus UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jatim awal April lalu.
"Prof Abdurrahman Mas'ud, kelahiran Kudus yang sebelum meraih gelar akademik di IAIN (sekarang UIN, red) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas California Los Angles (UCLA) Amerika Serikat, selama 12 tahun belajar di Madrasah Qudsiyah Kudus dipercaya untuk memimpin ADP," kata Abdurrahman Kasdi kepada NU Online, Rabu (25/8).
Disampaikan, Prof Rahman panggilan akrab peraih beasiswa Fulbright AS empat kali itu akan dilantik menjadi ketua umum ADP periode pertama di kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bersamaan dengan agenda pelantikan juga akan digelar rapat kerja nasional (rakernas) I ADP.
Ketua panitia pelaksana kegiatan Muhammad Faisal menjelaskan, kegiatan peluncuran sekaligus Rakernas I ADP ini bakal dihelat secara hibrid, memadukan kegiatan luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).
"Kegiatan luring dipusatkan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang akan dihadiri secara terbatas maksimal 20 orang dan selebihnya peserta mengikuti melalui platform digital yang diikuti sekitar 2.500 peserta se-Indonesia," pungkasnya.
Tokoh-tokoh yang ikut mengawal asosiasi dosen ini di antaranya adalah Prof KH Said Aqil Siroj Ketua Umum PBNU sebagai Ketua Majelis Penasihat, H Akhmad Muqowam Ketum PB IKA-PMII sebagai Ketua Majelis Pertimbangan, dan Prof Nur Syam mantan Sekjen Kemenag RI sebagai Ketua Majelis Pakar.
Selain itu beberapa ilmuwan di luar negeri juga turut mendukung di majelis tersebut di antaranya Prof Sumanto Al-Qurtuby King Fahd University, Prof Shalahudin Kafrawi (USA), dan Prof Nadirsyah Hosen (Monash University, Australia).
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz