Prof Nizar Ali Ungkap Pendidikan sebagai Tempat Pembentukan Karakter Bangsa
Rabu, 22 Mei 2024 | 23:15 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Nizar Ali mengatakan pendidikan adalah taman tempat tumbuh kembang generasi bangsa. Di taman ini dilakukan penyemaian dan dipupuk karakter individu yang akan berpengaruh terhadap peradaban bangsa.
Menjadi pembicara kunci dalam acara Webinar dan Silaturahim Nasional LP Ma’arif NU PBNU, Sabtu (18/5/2024), Prof Nizar Ali menegaskan fungsi pendidikan adalah untuk membentuk karakter dan peradaban bangsa.
"Pendidikan adalah kawah candradimuka tempat penggemblengan generasi bangsa menjadi pribadi yang kuat, terampil dan tangkas," ujarnya.
Lebih lanjut Rektor UIN Walisongo itu menyampaikan bahwa kurikulum di negara Indonesia yakni Kurikulum Merdeka saat ini bersifat dinamis.
"Upaya pendidikan karakter yang berporos pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kristalisasi dan internalisasi karakter diharapkan membudaya melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai karakter yang harus ditanamkan kepada seluruh siswa," kata Prof Nizar Ali.
Hal itu, kata dia sangat penting untuk menjadikan warga negara Indonesia menjadi warga yang saling menghormati dan menghargai mengingat negara kita terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan budaya yang beragam.
Ketua LP Ma’arif NU, Prof Ali Ramdhani pada pembukaan webinar berpesan kepada seluruh peserta apabila LP Ma’arif NU ingin maju dan ingin melangkah lebih jauh maka harus berjalan beriringan, berjalan bersama, bekerja sama saling mendukung dan bahu membahu.
"Mengurus pendidikan tidak dapat dilakukan secara mandiri tetapi butuh kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak," tegasnya.
Direktur KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Sidik Sisdiyanto menjelaskan bahwa pendidikan madrasah terus melaju kencang menyongsong terwujudnya generasi emas 2045. Berbagai ikhtiar perlu dirancang mengingat madrasah punya peran strategis untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
"Tahun 2045 kita memimpikan generasi emas yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga berakhlak mulia dan berintegritas. Oleh karena itu, pengembangan madrasah sangat krusial dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM),” ujar Sidik.
Sidik menjelaskan bahwa upaya menyongsong generasi emas 2045 perlu memperkuat beberapa aspek di antaranya peningkatan kualitas pendidikan.
Peserta webinar terdiri dari kepala sekolah/madrasah, guru, dan praktisi pendidikan dari seluruh Indonesia. Dalam sesi diskusi para peserta merespons positif kegiatan ini dan meminta agar kegiatan serupa terus dilanjutkan oleh LP Ma’arif PBNU tidak hanya di level nasional tapi juga dilaksanakan di wilayah dan cabang di seluruh Indonesia.