Prof Quraish Shihab Berbagi Tips Membina Kehidupan Rumah Tangga
Selasa, 13 April 2021 | 08:45 WIB
Pendiri Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ), Prof Muhammad Quraish Shihab. (Foto: Tangkapan layar Narasi TV)
Jakarta, NU Online
Pendiri Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ), Prof Muhammad Quraish Shihab menerangkan bawa hubungan antara suami dan istri adalah sebuah kehidupan. Maka dari itu, kehidupan rumah tangga menjadi sebutan umum bagi orang yang sudah menikah.
"Karena itu jikalau hubungan itu sampai putus, bagaikan membunuh paling tidak membunuh karakter," kata Prof Quraish dalam Kajian Tafsir Al-Misbah, Selasa (13/4) pagi di Metro TV.
Dalam membina kehidupan rumah tangga, suami dan istri seyogianya memupuk berdasarkan percakapan baik agar dapat saling memahami. Masalah yang ada pun hendaknya diselesaikan dengan musyawarah antara suami, istri dan anggota keluarga lain.
"Al-Qur'an itu sangat teliti dan halus, bahkan dalam menggambarkan hubungan suami-istri saja menggunakan kata bersentuhan agar tidak menimbulkan rasa tidak hormat, rasa tidak sopan, maka diberilah kiasan," terang pemulis kitab Tafsir Al-Misbah ini.
Pesohor Rini Fatimah Zaelani atau lebih populer disapa Syahrini yang menjadi bintang tamu dalam kajian ini. Ia menanyakan tentang bagaimana ucapan baik yang penting sekali diucapkan kepada pasangan, dan apakah ada panduan dari Al-Qur'an atau contoh ucapan-ucapan yang bisa dipraktikkan setiap hari.
"Kita ucapkan sehari-hari atau yang diucapkan itu bagaimana sih seharusnya, bagaimana ucapan suami kepada istri? Atau istri kepada suami?" tanya istri dari Reino Barack itu.
Prof Quraish menjawab dengan menjabarkan kata Qaulan Sadida dalam Surat al-Ahzab ayat 70 yang bermakna kesesuaian dalam mengucapkan perakataan yang bukan hanya dianjurkan berucap jujur/benar, melainkan juga harus menyesuaikan waktu dan tempat yang tepat.
"Jadi ada ucapan benar tapi waktunya tidak tepat, tempatnya tidak tepat, situasi yang dihadapi tidak tepat, jangan marah pada suami di hadapan umum, jangan tegur istri di hadapan umum, jangan tegur istri wahai suami pada saat dia galau karena itu tidak dibenarkan. Itu prinsip," tegas Prof Quraish.
Pakar Ilmu Al Qur'an ini mengingatkan hal-hal yang patut dihindari dan dilakukan dalam menjaga keharmonisan berumah tangga. Misalnya, jangan marah dan menunjukkan kekesalan ketika suami baru datang dari luar. Jika ada permasalahan serius terkadang berbohong dalam keadaan ini diperlukan, kata Prof Quraish.
"Sebabnya, Nabi bersabda tidak diperkenankan bohong kecuali dalam tiga. Pertama, dalam perang, yang kedua, dalam melakukan Islah (damai) perbaikan antara dua orang yang berseteru. Anda boleh bohong demi mencapai kesepakatan islah mereka, dan yang ketiga, ucapan-ucapan gombal suami kepada istrinya atau istri kepada suaminya," kata penulis buku Membumikan Al-Qur'an ini.
Dari perkataan itu, boleh menyesuaikan dengan adat atau tradisi di setiap wilayahnya. Karena konsep keluarga menurut Islam sangat jelas mengutamakan pembinaan individu dan keluarga.
"Ucapkanlah kepada istri Aku Cinta Kamu, dan ucapkanlah Aku Bangga Padamu kepada suami. Dan ketika ada konflik antar-suami istri hendaklah salah satu dari keduanya mengatakan, bisa jadi engkau yang benar," tutur Prof Quraish.
Syahrini yang baru menginjak usia dua tahun pernikahan bersama suaminya merasa senang dan bersyukur bisa berkesempatan hadir dalam acara tersebut.
"Terima kasih, Abi Quraish, sebetulnya belum ada pengalaman seperti yang dikajikan hari ini, karena kan mengingat baru dua tahun usia pernikahan. Hanya menjalani apa-apa saja yang basic (umum) sebagai istri. Tapi ini menarik sekali ya buat saya, karena sangat banyak ilmu dan manfaatnya untuk hubungan suami istri nanti ke depan," ungkap Syahrini.
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Fathoni Ahmad