Rektor MBZ University Kunjungi PBNU, Mantapkan Kerja Sama Pendirian Sekolah Kajian Masa Depan
Senin, 8 Mei 2023 | 19:00 WIB
kunjungan Rektor Mohamed Bin Zayed University for Humanities (MBZ) Uni Emirat Arab (UEA) di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164, Senen, Jakarta Pusat pada Senin (8/5/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan Rektor Mohamed Bin Zayed University for Humanities (MBZ) Uni Emirat Arab (UEA) di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164, Senen, Jakarta Pusat pada Senin (8/5/2023).
Pada pertemuan tersebut, Rektor MBZ UEA Dr Khalifa Mubarak Al Dhaheri beserta rombongan diterima langsung oleh Wakil Ketua Umum PBNU Prof Nizar Ali didampingi Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Najib Azca dan Ketua LAZISNU Habib Ali Hasan Bahar.
Dalam kunjungan itu, pihak PBNU dan MBZ UEA berdiskusi terkait tindak lanjut program kerja sama pendirian Sekolah Kajian-kajian Masa Depan atau School of Future Studies yang sudah dirintis sejak Juli 2022.
“Ini follow up dari perjanjian yang dilakukan pada Juli tahun lalu di Abu Dhabi dan alhamdulillah sudah tercapai kesepakatan penting,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Muhammad Najib Azca di Jakarta.
Adapun poin-poin kerja sama yang dibahas, lanjut Najib, yakni mengenai progres perkembangan pembangunan bangunan universitas, perencanaan program studi, dan program beasiswa pendidikan.
Najib menutur, pendirian Sekolah Kajian-kajian masa depan ini dilaksanakan di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Untuk menunjang proyek percontohan tersebut, akan dibangun gedung bertingkat 9 lantai.
“Jadi UNU Yogyakarta ini sudah membangun gedung kampus 9 lantai,” terang Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
“Rencananya akan dibangun gedung 9 lantai lagi di sampingnya yang akan didanai oleh MBZ Univeristy for Humanities,” imbuh dia.
Program future studies ini, papar dia, digadang-gadang menjadi salah satu yang pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Program mercusuar PBNU ini nantinya bukan hanya menjaring calon mahasiswa Indonesia, tetapi juga mahasiswa internasional.
“Harapannya akan menjadi monumen kerja sama yang sangat baik antara UEA dan Indonesia khususnya NU sebagai pilar kekuatan Islam wasathiyah,” bebernya.
“Ini akan menjadi pilot proyek dua negara (Indonesia dan UEA). Jika berjalan dengan baik, sangat terbuka kemungkinan untuk dijalankan di kampus-kampus lain,” tambahnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita, Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Al-Daheri, dan Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin