Jakarta, NU Online
Dalam waktu dekat ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan melakukan penataan ulang sistem kaderisasi di tubuh ormas terbesar di Indonesia ini. PBNU akan menyatukan dua model kaderisasi yakni Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) dan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) menjadi satu.
Terkait dengan kebijakan baru ini, sejumlah pengurus cabang di Provinsi Lampung menyambut baik langkah PBNU ini. Peleburan MKNU dan PKPNU menjadi satu ini dinilai akan semakin menguatkan para kader NU baik yang berada di struktural maupun non-struktural. Dengan solidnya para pengurus dan warga NU maka tentunya akan berimbas positif bagi kuatnya organisasi.
Kepada NU Online, Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Metro, Lampung H Syahro mengatakan bahwa peleburan PKPNU dan MKNU akan menghilangkan kesan dualisme kaderisasi. Kesan ada pengaderan resmi dan tidak resmi saat ini akan hilang jika langkah peleburan ini terealisasi.
“Biar tidak terkesan ada pengaderan plat merah (resmi) dan swasta. Meski terkadang kualitas swasta bisa saja nggak kalah baik,” katanya.
Untuk menjadikan Peleburan PKPNU dan MKNU ini efektif dan efesien, Syahro berharap poin-poin penting dalam kurikulum kedua pengaderan ini diintegrasikan dengan baik. Termasuk di dalamnya penggabungan konsep dan para narsum atau instruktur dari kedua sistem pengaderan yang merupakan amanat dari Muktamar Ke-33 NU Jombang ini.
“Prinsipnya saya sangat setuju pengaderan NU dibawah kendali PBNU/Lakpesdam. Kita butuh kader yang militan. Tapi di sisi lain jangan sampai menimbulkan kader NU yang ‘radikal’ ke-NU annya. Yang tidak siap menerima realitas perbedaan yang ada,” ujarnya.
Sementara menanggapi peleburan PKPNU dan MKNU ini, Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu H Taufik Qurrohim menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan keputusan PBNU ini. Ia menilai bahwa peleburan ini merupakan langkah baik untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kaderisasi dan juga para kader itu sendiri.
Ia menambahkan bahwa dalam masa peralihan sistem kaderisasi yang nantinya berada di bawah kendali Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) ini, PCNU Pringsewu tetap terus melakukan kegiatan kaderisasi. “Nanti kalau sudah ada edaran resmi (dari PBNU), wajib kita ikuti,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa di bulan Maret 2022 ini pihaknya sudah menjadwalkan kegiatan PKPNU angkatan ke-8 tepatnya pada tanggal 18-20 Maret 2022. Kegiatan ini menurutnya sudah dikoordinasikan dengan PWNU Lampung dan para Instruktur di Lampung.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa pengaderan dalam Nahdlatul Ulama akan menggunakan satu pintu atau satu sistem. “Hanya akan ada satu sistem kaderisasi,” tegasnya saat acara Silaturahmi dengan pengurus wilayah dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama se-Sumatera dalam rangka Harlah Ke-99 NU wilayah barat di Komplek Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (3/3/2022).
Kaderisasi ini lanjutnya, tidak akan lagi dikelola oleh tim adhoc atau panitia yang dibentuk oleh PBNU. Namun kaderisasi yang namanya nanti akan diputuskan dalam waktu dekat akan dikelola atau berada di bawah Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam).
PBNU menginginkan output dari kaderisasi ini mampu menelurkan para kader yang bisa berkhidmah dengan maksimal. “Jangan cuma melatih kader agar memiliki semangat tinggi meluap-luap saja, tapi tidak tahu apa yang harus dikerjakan,” ungkapnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aiz Luthfi