Nasional

Santri Kota Reog Pastikan Tempat Semifinal di Liga Santri Nusantara

Jumat, 27 Oktober 2017 | 05:13 WIB

Bandung, NU Online
Alhusaeni yang berasal dari Kabupaten Bandung sebenarnya lebih akrab dengan Stadion Siliwangi tempat laga digelar. Tapi kenyataannya tetabuhan dan nyanyian suporter tim asal Kota Reog Ponorogo, Darul Huda, yang memenuhi seisi stadion hampir sepanjang pertandingan.

Namun di lapangan kesebelasan Alhusaeni memulai pertandingan lebih tenang. Beberapa kali serangan kedua sayap mereka memaksa lawan melakukan pelanggaran. Di saat kehilangan bola, disiplin penempatan posisi tim berseragam hijau putih ini pun memudahkan mereka melakukan pressing kepada lawan.

Babak pertama baru mulai beberapa menit, tim tuan rumah membuka peluang bagus lewat sontekan Al-Ikhsan yang menerima operan tendangan bebas Divie dari sisi kiri pertahanan Darul Huda. Tapi kiper Darul Huda Humaidi bergerak dengan cepat menepis bola yang mengarah sisi kanan gawangnya.

Alhusaeni kembali mendapatkan peluang pada menit 17 ketika Al-Ikhsan berhasil mencuri bola lawan dan melakukan solo run di sayap kiri. Tapi Ardi yang kurang tenang saat menyambut crossing Al-Ikhsan hanya melihat tendangan pelannya diamankan kiper lawan.

Darul Huda yang banyak mendapat tekanan hanya sesekali membalas secara sporadis, mengandalkan kecepatan dan kemampuan membaca ruang dari Wiranto yang kerap melebar ke sisi kiri.

Jelang akhir babak pertama sekelompok pendukung Alhusaeni memasuki stadion dan mulai berkompetisi adu keriuhan dengan pendukung tim lawan, membuat suasana tambah meriah. Mereka menyaksikan gol Alhusaeni dianulir wasit lantaran offside. Babak pertama yang cukup sengit berakhir tanpa gol.

Persaingan adu riuh kedua kelompok pendukung mendahului dimulainya babak kedua. Ketika bola mulai bergulir, tim Darul Huda langsung menunjukkan determinasi yang lebih baik ketimbang di babak pertama.

Wiranto sempat membuat kerepotan lini belakang Alhusaeni ketika melakukan akselerasi di derah berbahaya. Tapi pemain belakang lawan berhasil mengisolasi, membuatnya sulit mengoper kepada rekan.

Alhusaeni ganti memberikan sinyal bahaya buat Darul Huda ketika sebuah umpan terobosan membuat Al-ikhsan menembus pertahanan Darul Huda. Tapi tendangan kaki kirinya tak akurat mengarah gawang. Pemain bernomor 88 tersebut kembali menunjukkan kemampuan ketika melakukan kombinasi operan 1-2 dengan Bayu. Tapi kiper Humaidi sigap merebut bola.

Wiranto yang sejak babak kedua lebih melebar ke sisi kanan, menunjukkan kelasnya untuk mengubah skor pertandingan menjadi 1-0 dan menyulut keriuhan di tribun pendukungnya. Gol bermula dari akselerasi pemain nomor 7 ini yang dengan gesit mengejar umpan terobosan di kotak penalti lawan. Dengan satu sentuhan ia mengirim bola melewati jangkauan kiper Alhusaeni.

Gol di laga yang ketat seperti membakar semangat para pemain Darul Huda untuk mengambil alih dominasi laga. Wiranto kembali mendapatkan peluang berbahaya ketika berhasil melewati dua pemain lawan. Tapi tendangannya melenceng di sisi kanan gawang.

Memasuki paruh akhir babak kedua, Darul Huda menurunkan garis pertahanan untuk mengamankan keunggulan. Sesekali mereka melakukan serangan balik mengandalkan Wiranto.

Meski mengembalikan dominasi, Alhusaeni kesulitan memproduksi peluang berkualitas dan gagal membalas gol lawan sampai laga usai.

Meski kecewa dan timnya tidak memenuhi target, pelatih Alhusaeni Arif Herawan mengaku kehebatan tim lawan. Ia mengatakan para pemainnya sudah berusaha maksimal dan lebih banyak mendominasi laga. Tapi kenyataannya lawan bisa mencuri gol.

Sementara pelatih Darul Huda Agus Susanto mengatakan bahwa di laga ini para pemainnya memang lebih banyak diinstruksikan mengandalkan serangan balik. Hal ini menimbang faktor kelelahan akibat jadwal yang padat, serta kondisi lapangan yang kurang ideal.

Di laga 16 Besar lain yang bertempat di Lapangan Progresif, tim Kebumen Alkahfi mengalahkan Manba'ul Hikmah asal Kendal, dengan skor 1-0. (Ahmad Makki/Abdullah Alawi)




Terkait