Kediri, NU Online
Wakil Wali Kota Kediri Hj Lilik Muhibbah mengaku takjub dengan prestasi para santri yang ikut dalam Liga Santri Nusantara (LSN). Ternyata dibalik rajin mengaji kepada kiai, mereka berpotensi dalalm olahraga, termasuk sepakbola.
“La iya di pesantren kan makannya sayur terong kok pandai sepakbola,’’ ujarnya saat memberikan sambutan sebelum penyerahan tropi juara kepada Kesebelasan Darut Taibin (Data) di Stadion Brawijaya Kota Kediri Rabu (31/8).
Menurutnya, liga ini harus dilanjutkan dalam upaya meningkatkan kesehatan para santri melalui olahraga dan bagian dari mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga di lingkungan pesantran.
”Cuma jangan sampai lupa tugas utama santri, yakni mengaji dan mengaji,’’ kata Ketua Muslimat PC Kota Kediri itu.
Tadi, lanjutnya, ia sempat melihat spanduk besar bertuliskan “Santri ya pandai sepakbola ya pandai mengaji“. Sebaiknya spanduk itu bunyinya dibalik tulisannya. “Ya pandai mengaji, ya pandai sepakbola. ”Jadi ngajinya dulu baru sepakbola atau olahraganya,’’ pintanya.
Pada kesempatan itu mantan aktivis IPPNU dan Fatayat NU di era 80-an ini juga berharap agar moment olahraga seperti Liga Santri Nusantara ini terus dilanjutkan. Dengan begitu akan lahir pesepakbola handal dari lingkungan santri tidak hanya untuk level daerah, nasional, tapi internasional.
“Semoga melalui Liga Santri Nusantara ini akan menelorkan para pemain sepakbola baik nasional maupun internasional,’’ harap Lilik. (Imam Kusnin Ahmad/Abudllah Alawi).