Segala Ciptaan Allah Bermanfaat, Sekalipun Pohon Berbuah Pahit
Kamis, 18 November 2021 | 15:03 WIB
Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak menerangkan bahwa segala bentuk ciptaan Allah adalah bermanfaat, sekalipun pohon yang menghasilkan buah tak manis.
“Semua yang ada ini bermanfaat, meskipun pohon yang tidak berbuah atau buahnya pahit,” terang Kiai Zakky pada kajian Tafsir Arifurrahman li Tafsiril Qur’an ditayangkan live di Facebook resmi NU Online, Kamis (18/11/2021).
Manusia, terang Kiai Zakky, terkadang memfokuskan perhatiannya kepada sesuatu yang merugikannya. Berkaca pada pengalaman pohon berbuah pahit, Kiai Zakky menuturkan bahwa di balik itu semua, pohon tersebut sejatinya tetaplah bermanfaat. Oksigen yang dihasilkannya harusnya jauh lebih disyukuri karena dapat menghidupi seluruh makhluk, alih-alih menyesalkan rasa buah yang dihasilkan pohon tersebut.
“Itu dia memberikan oksigen bagi hidup makhluk,” papar Dosen Senior di Universitas Indoneisa (UI) tersebut.
Berkenaan dengan kuasa Allah ini, Kiai Zakky menyebut bahwa hal itu termaktub dalam QS Al-Baqarah ayat 255. Ayat yang akrab dikenal Ayat Kursi tersebut menegaskan perihal singgasana Allah yang meliputi langit dan bumi beserta isinya.
“(Ini) Penegasan bahwa Allah swt adalah Tuhan yang Maha Kekal. Kalau makhluk ada permulaannya. Allah swt tidak ada. Dan Allah Maha Akhir, tidak ada penutupannya. Ia maha mengurus makhluknya,” ujarnya.
Kiai Zakky menambahkan bahwa makhluk ciptaan Allah terbagi ke dalam beberapa kategori. Pertama, mineral yang kemudian tebagi menjadi padat dan cair. Kemudian ada alam nabati atau tumbuh-tumbuhan. Selanjutnya ada alam hewani dengan segalam macam jenisnya. Terakhir, yang paling sempurna adalah alam insani yang berisi manusia.
Manusia, sambungnya, merupakan makhluk Tuhan yang dibekali Allah dengan tiga potensi besar yakni akal, pikiran, dan kalbu. “Manusia dibekali oleh Allah tiga potensi besar yang tidak dimiliki makhluk lain: akal pikiran dan kalbu,” jelasnya.
Kiai Zakky juga menegaskan bahwa setiap pribadi Muslim harus memiliki kemurnian tauhid. Dijelaskan dalam QS Al-Baqarah ayat 255 tersebut dengan meyakini ketuhanan Allah swt sebagai tuhan semesta alam.
“Menafikan segala bentuk ketuhanan kecuali Allah yang Maha Esa, tiada tuhan selain-Nya. Maka ditegaskan la ilaha illallah. Makhluk itu berdiri dengan sebab, Allah tidak oleh sebab lain. Makhluk itu hidup karena ditakdirkan oleh Allah, bukan kemauan kita sendiri,” ujarnya.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin