Pringsewu, NU Online
Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi. Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi. (Burung-burung berkicauan teramat bahagia di malam kelahiran Baginda Nabi SAW. Dan kilatan cahaya terpancarkan penuh makna-makna dari Ahmad, yakni Baginda Nabi SAW).
Inilah bait syair shalawat yang dilantunkan Novita, warga Desa Giri Tunggal Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung, sesaat setelah sampai di rumahnya, Rabu (29/4). Beberapa waktu sebelumnya ia menjalani perawatan akibat penyakit virus Corona yang dialaminya.
Kegembiraan tampak terlihat dari tatapan matanya saat melantunkan syair shalawat yang mengisahkan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Masih mengenakan masker medis, Novita meluapkan kebahagiaan tiada taranya melalui shalawat tersebut seperti bahagianya manusia dan alam menyambut kelahiran Nabi.
Novita merupakan warga positif Corona pertama di Kabupaten Pringsewu setelah kepulangannya dari Jakarta beberapa waktu lalu. Ia pun segera diisolasi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek Bandar Lampung untuk mendapatkan perawatan.
Saat perawatan, ia juga sempat bershalawat bersama Bupati Pringsewu, KH Sujadi melalui video call. Bupati berpesan agar Novita banyak membaca shalawat dalam masa perawatannya. Akhirnya, ia pun sembuh dan diizinkan oleh dokter pulang ke Pringsewu kembali.
Saat menjenguk kepulangan Novita, Bupati Pringsewu KH Sujadi mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu melalui Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 akan tetap memantau kondisi kesehatan Novita. Pemantauan dan pelayanan kesehatan akan ditanggung oleh pemerintah.
Pada kesempatan tersebut, H Sujadi berharap kepada warganya untuk bersinergi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerahnya. Selain usaha lahir, usaha batin juga harus dilakukan.
"Masyarakat untuk lebih kompak lagi, menaati ulama dan umara. Jadikan Ramadhan sebagai kesempatan untuk terus taqarrub dan bersungguh-sungguh meraih ridha-Nya," imbau Bupati.
Belajar dari positif Covid pertama
Melihat riwayat positif Covid-19 pertama di Pringsewu, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pringsewu H Munawir mengingatkan warga Pringsewu untuk peduli terhadap situasi lingkungannya masing-masing.
Jika ada pendatang baru, ia mengingatkan agar yang bersangkutan melaporkankan diri kepada pamong setempat untuk pendataan. Selain itu, isolasi mandiri penting dilakukan minimal 14 hari untuk memastikan yang bersangkutan tidak membawa virus Corona ke Pringsewu.
"Banyak kasus di berbagai daerah, virus Corona menyebar melalui para pendatang baru. Termasuk di Pringsewu. Ini harus disadari para pendatang dan juga warga masyarakat," tegasnya.
Kasus positif Covid-19 pertama di Pringsewu harus menjadi pelajaran berharga agar para pendatang tidak lagi membawa virus dari daerah lain. Pemerintah juga harus memperketat masuknya para pendatang dan memberi pengawasan khusus.
Faktanya sampai saat ini, ribuan pendatang sudah berada di Pringsewu. Sampai dengan 27 April 2020 saja, tercatat dalam data Pemda Pringsewu sudah ada sebanyak 7.606 orang. 141 pendatang dari luar negeri dan 7465 dari dalam negeri.
Berikut data urut jumlah pendatang di Kabupaten Pringsewu per 27 April 2020 yang tersebar di sembilan kecamatan:
1. Pardasuka: 1192 orang
2. Pagelaran: 1170 orang
3. Ambarawa: 1122 orang
4. Sukoharjo: 949 orang
5. Adiluwih: 886 orang
6. Pringsewu: 669 orang
7. Gadingrejo: 562 orang
8. Pagelaran Utara: 545 orang
9. Banyumas: 511 orang.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan