Tahlil atas Wafatnya Gus Sholah Digelar di Tendean dan Masjid PBNU
Kamis, 6 Februari 2020 | 10:15 WIB
Para santri mengantar jenazah KH Salahudin Wahid (Gus Sholah) pada pemakaman Senin (3/2). (Foto: Instagram/pp.tebuireng)
Tahlilan atas wafatnya Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah diselenggarakan di rumah duka di Jl Kapten Tendean No 2C, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan.
Santri Ciganjur, Jakarta Selatan H Syaifullah Amin menyatakan bahwa acara dimulai seusai Shalat Maghrib dengan khataman Al-Qur'an oleh mahasiswa PTIQ Jakarta. Dilanjut dengan Shalat Isya berjamaah, kemudian tahlil, dan ditutup dengan testimoni.
"Setalah tahlil ada testimoni dari kerabat, santri, dan kolega," kata Amin di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (6/2).
"Kami mengundang jamaah Nahdliyin dan segenap kaum Muslim-Muslimat untuk mengikuti tahlil dan pembacaan doa untuk Gus Sholah," sambungnya. Acara tahlil di rumah duka di Tendean digelar selama tujuh hari.
Tahlilan juga digelar di Masjid An-Nahdlah Gedung PBNU. Ketua DKM Masjid An-Nahdloh H Syatiri mengatakan bahwa tahlilan digelar selama tujuh hari. Adapun waktu pelaksanaannya tentatif.
"Waktunya tentatif mengikuti adanya acara supaya lebih banyak jamaahnya," kata Syatiri.
Sebagaimana diketahui, Gus Sholah mengembuskan nafas terakhirnya di RS Harapan Kita Palmerah, Jakarta Barat pada pukul 20.59 WIB. Jenazah kemudian dimakamkan di kawasan pemakaman Pesantren Tebuireng, Jombang pada Senin (3/2) sore.
Gus Sholah wafat pada usia 77 tahun. Almarhum merupakan adik KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang lahir pada 11 September 1942. Gus Sholah adalah anak ketiga dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj Sholihah. Selain Gus Dur, saudara Gus Sholah adalah Nyai Aisyah, Dr Umar Alfaruq, Nyai Lily Wahid, dan Muhammad Hasyim.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Muchlishon