Tanggapi Pidato Prabowo soal Kemerdekaan Palestina, Ketum PBNU: Itu Cita-Cita Kita Bersama
Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menanggapi pidato pertama Presiden Prabowo Subianto terkait dukungannya terhadao kemerdekaan rakyat Palestina selepas pelantikan Ahad (20/10/2024) lalu. Gus Yahya menegaskan bahwa perkataan Prabowo itu juga cita-cita dan tuntutan bersama sebagai masyarakat dunia.
"Itu adalah cita-cita atau tuntutan kita bersama karena setelah sekian lama dunia internasional menjalin konsensus pemerintah masyarakat dengan pihak piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan membangun satu tata kelola bersama untuk tatanan dunia yang adil," katanya usai membuka Istigosah Hari Santri 2024 di Gedung PBNU Lantai 1, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024) malam.
Gus Yahya menjelaskan, masalah Palestina ini adalah masalah yang tidak kunjung terselesaikan sejak tahun 1948, sehingga permasalahan tersebut perlu campur tangan seluruh masyarakat agar keadilan dapat tercipta dengan merdekanya Rakyat Palestina.
"Maka ini sebetulnya adalah tuntutan kita semua seluruh dunia untuk seluruh masyarakat internasional, tuntutan kemanusiaan agar masalah Palestina ini dapat diselesaikan secara adil dan beradab salah satunya dengan diwujudkannya negara Palestina merdeka," ungkapnya.
"Karena itu mudah-mudahan dunia bisa memiliki masa depan yang lebih baik, lebih stabil dan lebih aman," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan keberpihakannya terhadap rakyat Palestina karena masih berada dalam penindasan dan penjajahan Israel hingga kini. Hal itu dikatakannya saat pidato pertama usai mengucapkan sumpah jabatan Presiden bersama Wakil Presiden (wapres) Gibran Rakabuming Raka di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Ahad (20/10/2024).
“Kita punya prinsip kita harus solider, kita harus membela rakyat-rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina,” jelasnya.
Prabowo juga menyampaikan, saat ini Indonesia telah mengirimkan sejumlah tenaga medis yang turut membantu di wilayah Gaza dan Rafah. Bahkan, ia menegaskan bahwa Indonesia siap mengirimkan bantuan tambahan serta mengevakuasi para korban perang, termasuk anak-anak yang mengalami trauma.
“Hari ini kita punya medis yang bekerja di Gaza, di Rafah, dengan risiko yang sangat tinggi. Dokter-dokter kita, perawat-perawat kita sudah bekerja sama di Rafah, di Gaza, bersama saudara-saudara kita dari Uni Emirat Arab,” katanya.
“Kita siapkan semua rumah sakit tentara kita dan nanti rumah sakit rumah sakit lain untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban perang yang tidak adil,” tambahnya.
Prabowo juga menegaskan sikap Indonesia dalam politik luar negeri yang bebas aktif dan nonblok, serta menjalin persahabatan dengan semua negara tanpa ikut serta dalam aliansi militer manapun.