Tips Agar Kesehatan dan Ketahanan Tubuh Terjaga setelah Santap Sahur
Rabu, 29 April 2020 | 04:30 WIB
Menurut Pakar Kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), dr Syahrizal Syarif, selain bernilai ibadah, santap sahur penting untuk menjaga ketahanan tubuh ketika berpuasa.
Di sini Syahrizal juga memberikan perhatian terhadap pola tidur setelah santap sahur. Ia menerangkan, sebaiknya seseorang tidak tidur setelah santap sahur sebelum mencapai satu jam.
“Kita tidak boleh tidur setelah makan sahur sebelum mencapai satu jam lebih,” kata Syahrizal kepada NU Online, Selasa (28/4) di Jakarta.
Ia menegaskan, langsung tidur setelah santap sahur itu lebih baik dihindari karena lambung belum kosong. “Jadi baiknya setelah sahur itu, misal jam 4 pagi, sholat subuh 4.30, seharusnya jangan tidur dulu sebelum jam 5 lewat,” jelasnya.
Sebab, menurut Ketua PBNU Bidang Kesehatan ini, kalau sehabis makan sahur tidur, padahal belum mencapai satu jam lebih, itu akan banyak gas di lambung, begah. Karena makanan akan tertahan di lambung.
Jadi, imbuh Syahrizal, bagusnya tetap beraktivitas seperti jalan santai, duduk sambil membaca, nonton siaran di televisi, sampai satu jam dari sejak makan sahur.
“Itu saya kira penting agar tetap sehat, apalagi dalam kondisi wabah seperti sekarang ini,” ucapnya.
Dia mengutarakan, makan sahur juga mampu menguatkan ketahanan tubuh ketika berpuasa. Hal ini penting di tengah wabah virus corona yang membutuhkan cukup ketahanan tubuh sebagai langkah pencegahan.
Santap menu sahur bisa dilakukan dengan menyajikan sayur-sayuran dan protein lemak.
“Jadi kalau sahur, itu makan makanan yang susah diolah, makanan yang susah diolah itu yaitu sayur-sayuran, protein lemak agar bisa sedikit tahan lapar sehingga bisa menguatkan ketahanan tubuh,” ujar Syahrizal.
“Jadi makanan berlemak itu bagus untuk sahur, tetapi sebaliknya tidak bagus untuk berbuka,” imbuhnya.
Pewarta: Fathoni Ahmad