Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) memberikan beberapa tips kepada para perantau yang akan atau sedang melakukan perjalanan mudik menuju kampung halaman.
Tips yang disampaikan Gus Fahrur ini bertujuan agar perjalanan mudik seorang Muslim tetap memiliki nilai pahala di sisi Allah. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan para pemudik selama dalam perjalanan:
1. Niat Silaturahim
Menurut Gus Fahrur, seorang pemudik harus memiliki niat yang baik untuk menjalin silaturahim dengan sanak saudara dan orang tua di kampung halaman.
"Ini sangat besar faedah dan pahalanya, apalagi untuk mengunjungi orang tua yang termasuk kategori birrul walidain. Besar pahalanya dan mendatangkan banyak keberkahan hidup dunia akhirat," kata Gus Fahrur kepada NU Online, Senin (17/4/2023).
Ia menegaskan, di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa silaturahim dengan berkunjung ke rumah sanak saudara akan membuat panjang umur dan banyak rezeki.
2. Shalat Sunnah Safar
Gus Fahrur juga mengingatkan para pemudik agar melaksanakan shalat sunnah safar sebelum melangsungkan perjalanan ke kampung halaman.
"(Perjalanan mudik) hendaknya dimulai (dengan) shalat sunnah safar, lalu berdoa mohon keselamatan dan keamanan dalam perjalanan," ucap Gus Fahrur.
Berikut niat dan doa shalat safar yang dimuat di dalam artikel NU Online berjudul 'Tata Cara Shalat Safar saat Hendak Bepergian':
أُصَلِّي سُنَّةَ السَّفَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalliî sunnatas safari rak’ataini lillâhi ta’âla
"Saya niat shalat sunnah perjalanan dua rakaat karena Allah ta’âla."
Doa sesudah shalat safar
اَللهم بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ ، اَللهم ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الْخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ، اللهم إِنِّي أَسْتَحْفِظُكَ وَأَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِيْ وَدِيْنِيْ وَأَهْلِي وَأَقَارِبِي وَكُلَّ مَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَيْهِمْ بِهِ مِنْ آَخِرَةٍ وَدُنْيًا، فَاحْفَظْنَا أَجْمَعِيْنَ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ يَا كَرِيْمُ
"Ya Allah, hanya kepada-Mu aku meminta tolong, hanya kepada-Mu aku berpasrah. Tuhanku, tundukkanlah bagiku segala kesulitan urusanku, mudahkan untukku hambatan perjalananku, anugerahkanlah aku sebagian dari dari kebaikan melebihi apa yang kuminta, palingkan diriku dari segala kejahatan. Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkan urusanku. Ya Allah, aku meminta penjagaan dan menitipkan diriku, agamaku, keluargaku, kerabatku, dan semua yang telah Kauberikan kepadaku, baik kebaikan ukhrawi maupun duniawi. Lindungilah kami dari segala kejahatan, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.”
3. Perbanyak Amal Shaleh
Kemudian saat di perjalanan, lanjut Gus Fahrur, seorang pemudik hendaknya memperbanyak amal shaleh. Salah satunya adalah dengan menolong orang yang membutuhkan.
4. Shalat dan Berdzikir
Pengasuh Pondok Pesantren Annur 1, Bululawang, Malang, Jawa Timur ini juga mengingatkan agar para pemudik tak meninggalkan shalat. Sepanjang perjalanan, bisa pula diisi dengan memperbanyak zikir kepada Allah.
"Jangan meninggalkan shalat. (sepanjang perjalanan) sambil berzikir kepada Allah juga mendapat pahala," ungkapnya.
5. Shalat Sunnah Safar di Daerah Tujuan
Setibanya di daerah tujuan, Gus Fahrur mengingatkan agar pemudik kembali melaksanakan shalat sunnah safar di masjid sebelum masuk ke rumah. Ia kemudian mengutip sebuah hadits tentang shalat sunnah safar di daerah tujuan usai melakukan perjalanan.
قَالَ كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ بَدَأَ بِالْمَسْجِدِ فَصَلَّى فِيهِ»
“Kaab bin Malik radhiyallahu ’anhu berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: "Apabila tiba dari safar, beliau awali dengan datang ke masjid, lalu shalat di dalamnya." (HR Bukhari dan Muslim)
6. Berbagi
Kebaikan lain yang dianjurkan Gus Fahrur untuk dilakukan adalah berbagi saat sudah tiba di kampung halaman. Hal ini tentu saja akan bernilai pahala di sisi Allah.
"Jangan lupa berbagi bagi yang mampu. Semuanya itu mendapatkan pahala dan kebaikan," pungkas Gus Fahrur.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin