Jika olahraga di bulan-bulan biasa bisa dilakukan di pagi hari atau kapan saja, olahraga di bulan Ramadhan bisa diatur waktunya, baik mendekati berbuka maupun sebelum sahur.
Jika olahraga di bulan-bulan biasa bisa dilakukan di pagi hari atau kapan saja, olahraga di bulan puasa ramadhan bisa diatur waktunya, baik mendekati berbuka maupun sebelum sahur.
Menurut Pakar Kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), dr Syahrizal Syarif, berolahraga di bulan puasa bisa dilakukan dengan stratching saja, gerak-gerak ringan dan kecil.
"Kalau mau berolahraga bisa dekat-dekat waktu berbuka puasa. Misalnya jalan kaki 12 menit sampai 15 menit cukup, tapi mendekati berbuka puasa, jangan dilakukan di siang hari," ujar Syahrizal, Senin (28/4) di Jakarta.
Jadi, lanjut Syahrizal, olahraga yang baik di bulan puasa ialah satu jam sebelum berbuka puasa. Karena jika dilakukan di siang hari, khawatir terjadi dehidrasi, kekurangan cairan.
"Karena saat kekurangan cairan, akibatnya tidak bagus untuk fungsi ginjal," jelas pria yang Ketua PBNU Bidang Kesehatan ini.
Atau sebaliknya, katanya, olahraga bisa dilakukan sebelum waktu sahur, jangan sesudah sahur. Jadi sebelum sahur dan sebelum berbuka.
"Yang terpenting saya ingatkan, jangan menganggap bahwa puasa itu menurunkan kekebalan tubuh. Tetapi jika sakit, bisa dipertimbangkan untuk menunda berpuasa di tengah wabah seperti ini," terang Syahrizal.
Lebih lanjut ia mengutarakan, makan sahur juga mampu menguatkan ketahanan tubuh ketika berpuasa. Hal ini penting di tengah wabah virus corona yang membutuhkan cukup ketahanan tubuh sebagai langkah pencegahan.
Santap menu sahur bisa dilakukan dengan menyajikan sayur-sayuran dan protein lemak.
"Jadi kalau sahur, itu makan makanan yang susah diolah, makanan yang susah diolah itu yaitu sayur-sayuran, protein lemak agar bisa sedikit tahan lapar sehingga bisa menguatkan ketahanan tubuh," ujar Syahrizal.
"Jadi makanan berlemak itu bagus untuk sahur, tetapi sebaliknya tidak bagus untuk berbuka," imbuhnya.
Pewarta: Fathoni Ahmad