Tokoh Agama Katolik Ajak Bangsa Indonesia Berjuang Bersama dalam Keberagaman
Ahad, 28 Mei 2023 | 06:00 WIB
Romo Aloysius Budi Purnomo mengajak warga Indonesia untuk berjuang bersama dalam keberagaman. (Foto: Tangkapan layar Youtube)
Jakarta, NU Online
Tokoh agama Katolik, Romo Aloysius Budi Purnomo, menyatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki kewajiban untuk berkomitmen terhadap negaranya. Hal ini sebagai upaya menjaga Indonesia dari perpecahan. Dia menyebut bahwa Indonesia sebagai negara dengan ragam suku, agama dan golongan. Adanya perbedaan tersebut penting untuk disadari, namun, tetap wajib menjaga persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa.
"Bagaimanapun juga sebagai warga Indonesia harus mengakui kita sebagai keberagaman. Mari berjuang bersama dalam keberagaman, menjaga Indonesia dalam keberagaman yang sama," kata Romo Aloysius Budi Purnomo seperti dikutip NU Online dari tayangan video Ajaran Katholik dalam Memperkuat Ideologi Pancasila, Kamis (25/5/2023).
Ia menegaskan, ajaran gereja memerintahkan agar ketika umat Katolik hidup bersama masyarakat yang lain maka harus menjunjung tinggi rasa yang sama pula. Romo Budi mengharapkan umat Katolik dan umat lain yang ada di Indonesia, bisa menjaga keutuhan bangsa melalui persaudaraan, solidaritas dan hidup yang senasib dan sepenanggungan.
"Kegembiraan, harapan mereka, harus menjadi kegembiraan kita. Suka duka mereka menjadi suka duka kita. Itu ajaran Katolik dalam konteks universal," ucapnya.
Kemudian, dalam ruang lingkup yang lebih kecil yaitu nasional, Katolik menerima Pancasila sebagai landasan negara, UUD 1945 sebagai dasar konstitusi dan bhineka tunggal ika sebagai bingkai NKRI.
Salah dasarnya tertuang di dalam kitab doa Katolik, yang tertulis sebagai berikut: "Sungguh pantas dan benar layak dan menyelamatkan kami di mana pun bersyukur kepadamu Bapa yang kudus Allah yang Maha Kuasa, sebab Engkau memperkenankan kami hidup di bumi Indonesia, di tengah pulau dan lautan biru, di antara gunung dataran, subur di negeri yang kaya akan sumber alam. Engkau membimbing kami dalam satu bangsa yang merdeka dan bertanggung jawab untuk mengolah sawah dan ladang, mengelola alam tanpa merusak lingkungan memanfaatkan laut yang kayak, membangun kota dan desa serta menyiapkan hari depan yang lebih adil, makmur, aman dan sentosa."
Lebih lanjut, Romo Budi mengungkapkan bahwa ajaran mencintai tanah air selalu ditegaskan oleh Uskup Sugiyopranoto. Dia adalah pastor yang secara terang-terangan menentang Belanda dan menyerukan semboyan '100 persen Katolik, 100 persen Indonesia'.
"Ketika Uskup sudah menyerukan semboyan itu, harus ditaati oleh umat," tuturnya.
Bagi Romo Budi, menjaga solidaritas antarsesama anak bangsa merupakan wujud nyata dari pengamalan Pancasila. Dia pun optimis bila seluruh elemen bangsa sudah solid dengan nasionalisme yang tinggi, maka NKRI akan tetap utuh.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan