UIN Gus Dur Pekalongan, Kampus Inklusif dan Makna Gapura sebagai Simbol Kebesaran Gus Dur
Senin, 17 Juli 2023 | 06:00 WIB
Gerbang kampus Universitas Islam Negeri KH Abdurrahman Wahid (UIN Gus Dur) di Jalan Kusuma Bangsa Nomor 9 Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Foto: Khairul Anwar)
Pekalongan, NU Online
Salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang ada di Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, adalah Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid atau dikenal sebagai UIN Gus Dur. Letaknya di Desa Rowolaku, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan.
Sebelum berubah nama menjadi UIN Gus Dur, kampus ini bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan pada 1997 sampai 2016, lalu bertransformasi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan. Kemudian, tepat pada 8 Juni 2022 beralih status menjadi nama UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Terletak di tempat strategis, bangunan UIN Gus Dur akan terlihat ketika kita melewati Jalan Pahlawan KM 5 Kajen. Jika kita berjalan dari arah utara, maka kampus UIN Gus Dur berlokasi di kanan jalan. Sebaliknya, jika dari arah selatan maka kampus berada di sisi kiri. Bangunan UIN Gus Dur, yang merupakan bangunan baru usai peralihan dari kampus sebelumnya di Kota Pekalongan, terlihat sangat megah.
Spirit Gus Dur
Ketika memasuki kampus UIN Gus Dur, Anda akan disambut oleh gapura raksasa berbentuk mirip segi lima. Gapura tersebut tertulis dengan sangat jelas 'Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid' dengan tulisan 'KH. Abdurrahman Wahid' lebih besar daripada tulisan 'Universitas Islam Negeri'.
Gapura tersebut adalah simbol kebesaran bahwa kampus UIN Gus Dur ini memang merupakan kampus ternama, khususnya di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan. Tidak hanya itu, gapura raksasa bertinggi sekitar 15 meter dengan lebar 10 meter tersebut juga melambangkan kebesaran sosok Gus Dur.
"Bangunan gapura itu sebagai simbol kebesaran Gus Dur. Itu supaya menunjukkan bahwa kita ini 'tidak kaleng-kaleng'. Kita ini memang harus bisa setara dengan yang lain. Saya sih targetnya, kita ini setara dulu, dengan tetangga, dengan Purwokerto, Kudus, Salatiga, Solo. Nanti ke depannya itu harus lebih dari mereka. Tapi ini start kita sekarang sampai mungkin lima tahun ke depan itu setara dulu dengan mereka," kata Rektor UIN Gus Dur, Prof Zaenal Mustakim.
Bukan tanpa alasan Gus Dur dipilih sebagai nama kampus UIN Pekalongan. Gus Dur merupakan tokoh bangsa berjasa sangat besar bagi negeri ini. Gus Dur Presiden Ke-4, juga pernah mengemban amanah sebagai Ketua Umum PBNU selama tiga periode. Terkenal dengan sebutan Bapak Demokrasi, sosok yang juga menjunjung tinggi toleransi dan pejuang kemanusiaan, serta masih banyak lagi.
Spirit keilmuan dan perjuangan yang dibawa Gus Dur itulah yang ingin diimplementasikan oleh UIN Gus Dur. Ini sesuai dengan visi UIN Gus Dur yakni 'Menjadi Universitas Islam unggul dalam pengembangan ilmu untuk kemanusiaan berlandaskan budaya bangsa'.
Keunggulan
Prof Zaenal Mustakim menyebutkan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh kampus UIN Gus Dur, yang bisa dijadikan pertimbangan bagi calon mahasiswa untuk memilih UIN Gus Dur sebagai tempat mencari dan mengembangkan keilmuan.
Menurt Prof Zaenal, beberaa keunggulan yang dimiliki oleh UIN Gus Dur adalah
- Kampusnya nyaman dan asri karena terletak di daerah perbukitan
- Dari sisi akademik ada banyak pilihan program studi yakni 27 prodi, termasuk dua prodi baru yaitu Sains Data dan Bisnis Digital yang baru akan menerima mahasiswa pada tahun depan
- Satu-satunya kampus negeri di wilayah Eks-Karesidenan Pekalongan
- Memiliki dosen-dosen berkualitas, dengan enam di antaranya telah bergeral Guru Besar
- Fasilitas memadai, baik ruang perkuliahan hingga sarana pengembangan diri
- Biaya perkuliahan terjangkau.
Selain itu, lanjut Prof. Zaenal, UIN Gus Dur memiliki keunggulan lain yang bersifat kedaerahan yakni menjunjung tinggi spirit religius bagi semua kalangan, entah dosen, pegawai, hingga mahasiswa, karena UIN Gus Dur ini terletak di Kota Santri, sebutan bagi Kabupaten Pekalongan. "Dan yang kita kembangkan adalah nilai-nilai keislaman yang inklusif sebagaimana pernah diajarkan oleh Gus Dur sesuai nama kita," tegasnya.
Beragama Prodi
Basis keilmuan yang dikembangkan oleh Gus Dur, yang merupakan wujud harmonisasi antara rasionalitas dan spiritualitas ini selaras dengan visi keilmuan yang akan dikembangkan oleh UIN Pekalongan yang berusaha mengharmonisasikan kekuatan akal, indera dan intuisi, agama dan sains, serta tradisionalisme dan modernisme.
Hal tersebut tampak dari banyaknya program studi yang ada di UIN Gus Dur. Pada Fakultas Syariah terdapat Prodi Hukum Keluarga Islam (akreditasi A), Hukum Ekonomi Syariah (akreditasi B) dan Hukum Tatanegara (akreditasi B). Di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) terdapat Prodi Pendidikan Agama Islam (Terakreditasi Unggul), Pendidikan Bahasa Arab (Terakreditasi Unggul), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (Terakreditasi Unggul), Pendidikan Anak Usia Dini (Terakreditasi Unggul), Tadris Bahasa Inggris (Terakreditasi B), Tadris Matematika (Terakreditasi B), Tadris Bahasa Indonesia dan Program Profesi Guru.
Di Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah (FUAD) terdapat Prodi Ilmu Hadis (Terakreditasi B), Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (Terakreditasi A), Tasawuf dan Psikoterapi (Terakreditasi B), Bimbingan Penyuluhan Islam (Terakreditasi A), Komunikasi dan Penyiaran Islam (Terakreditasi B), dan Manajemen Dakwah (Terakreditasi B). Lalu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) terdapat Prodi Ekonomi Syariah (Terakreditasi B), Akuntansi Syariah (Terakreditasi B), dan Perbankan Syariah (Terakreditasi B).
Sementara itu, dalam Program Pascasarjana (S2) UIN Gus Dur terdapat lima Program Studi, yakni Hukum Keluarga (Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah), Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Ekonomi Syari’ah (ES), dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA).
Prodi di UIN Gus Dur bakal bertambah seiring dengan jalannya waktu. Hal ini untuk menyesuaikan dengan era sekarang. Prodi di UIN Gus Dur akan lebih dikembangkan, menurut Prof. Zaenal, untuk kehidupan masa depan, bukan masa sekarang apalagi masa lalu. Selain sudah di-acc dua prodi baru yakni Sains Data dan Digital Marketing. UIN Gus Dur juga akan mengusulkan prodi Teknologi Informasi.
"Nanti ada halal industry mungkin, ada halal food dan sebagainya. Ada halal center, ini yang kita buat. Nanti ke depannya seperti itu. Kita ingin mengembangkan kampus ini jadi kampus masa depan, bukan kampus masa kini atau masa lalu," terangnya.
Kampus Inklusif
Tidak hanya unggul dari banyaknya prodi, kampus UIN Gus Dur juga berusaha menjadi kampus yang inklusif dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang diajarkan oleh Gus Dur. Misalnya, dengan tersedianya fasilitas atau sarana bagi mahasiswa difabel. Baik itu berupa lift, seperti yang ada di gedung FEBI, akses untuk kursi roda, dan akses-akses lain penunjang difabel.
"Selain itu kita juga terbuka mahasiswa yang dari non-Islam pun kita terima kalau memang ada. Kita juga terbuka dari mana saja mahasiswa tanpa memandang ras, suku dan sebagainya, untuk menunjukkan komitmen kemanusiaan kita sesuai dengan ajaran Gus Dur," ujar Prof Zaenal.
Para mahasiswa yang belajar di UIN Gus Dur diharapkan tidak saja unggul secara intelektual, tapi juga secara spiritual dan sosial. Begitu pula dengan lulusannya. Prof Zaenal mengharapkan mahasiswa lulusan UIN Gus Dur menjadi manusia yang unggul, humanis, religius.
"Unggul itu definisi yang menurut saya lengkap. Unggul apa? Semuanya. Unggul ilmunya, unggul akhlaknya, unggul atitude-nya, ya. Berarti unggul itu pasti bisa bersaing baik di kancah lokal, nasional maupun global," kata Prof Zaenal.
Kampus UIN Gus Dur, selain membina mahasiswanya menjadi sosok yang humanis, toleran, dan religius, juga mendorong mahasiswanya untuk bisa berprestasi di tingkat nasional, maupun internasional. Salah satu mahasiswa berprestasi tersebut adalah Rizky Andrean, mahasiswa semester 8 prodi Ekonomi Syariah.
Rizky merupakan salah satu mahasiswa UIN Gus Dur yang memiliki prestasi di tingkat internasional. Rizky, yang dalam proses perkuliahannya aktif menulis karya ilmiah, beberapa kali menjuarai lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Selama belajar di UIN Gus Dur, saya berkesempatan untuk mengembangkan diri saya dalam aspek akademis melalui kompetisi dan publikasi. Alhamdulillah, dalam prosesnya saya dapat meraih belasan kejuaraan karya tulis ilmiah, tingkat nasional atau internasional dan juga belasan publikasi ilmiah," katanya.
Ditambahkan oleh Rizky, selain prestasi akademik, UIN Gus Dur juga mendukung penuh kepada setiap mahasiswanya untuk mengembangkan diri melalui kegiatan-kegiatan organisasi kampus. Tidak sampai situ, di UIN Gus Dur Pekalongan juga terdapat beasiswa, salah satunya adalah beasiswa bidikmisi yang diperoleh oleh Rizky.
"Selain itu, saya juga masih dapat mengikuti beberapa kepengurusan organisasi dan menyelesaikannya dengan cukup baik. Kemudian, saya juga dapat membiayai kuliah saya tanpa bergantung kepada orang tua melalui beasiswa, bekerja part time, serta yang lainnya," papar Rizky.
Rizky juga mengatakan bahwa ada banyak tempat bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas maupun menjalani kehidupan sehari-hari. Selain di perpustakaan kampus yang komprehensif, mahasiswa juga bisa mengerjakan tugas, berdiskusi atau kegiatan lainnya di cafe-cafe yang ada di sekitaran kampus. Selain itu, di sekitaran kampus juga banyak rumah indekos. Beberapa pondok pesantren di sekitar kampus UIN Gus Dur juga bisa menjadi pilihan alternatif bagi mahasiswa yang ingin kuliah sekaligus mondok.
UIN Gus Dur beralamat lengkap di Jalan Kusuma Bangsa Nomor 9 Kota Pekalongan (Kampus 1) dan Jalan Pahlawan KM 5 Kajen Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Kampus 2). Ingin tahu lebih detail tentang UIN Gus Dur, dapat mengakses situs web uingusdur.ac.id. Calon mahasiswa juga dapat mengulik informasinya melalui pmb.uingusdur.ac.id.
Kontributor: Khairul Anwar