Nasional

Transformasi IAIN Madura Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang Kian Diminati

Selasa, 11 Juli 2023 | 08:15 WIB

Transformasi IAIN Madura Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang Kian Diminati

Gedung IAIN Madura di Jalan Raya Panglegur Km 4, Ceguk, Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur (Foto: IAIN Madura)

Pamekasan, NU Online
Apabila melintas di Jalan Panglegur Kilometer 4 Ceguk, Pamekasan di Pulau Madura Jawa Timur, tepatnya di sebelah selatan Terminal Ronggosukowati, tampak sebuah bangunan megah. Itulah gedung perguruan tinggi Islam pertama di Pamekasan, yakni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura. Kampus yang dulu termasuk Cabang Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya (kini UINSA Surabaya), pada tahun 1996 makin eksis dan bertransformasi menjadi perguruan tinggi yang diminati banyak kalangan.

 

Awalnya di kampus yang terkenal di Kota Gerbang Salam ini, seluruh civitas akademika dan mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) menumpang di gedung Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) di Jalan KH Wahid Hasyim 28 Pamekasan yang kini telah berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pamekasan.


Pada tahun 1977, Fakultas Tarbiyah memiliki gedung sendiri yang berlokasi di Jalan Brawijaya Nomor 5 Pamekasan. Di sanalah mahasiswa dididik oleh para dosen guna membangun peradaban Islam dan membangun budaya pengabdian kepada masyarakat yang religius serta menjunjung kearifan lokal.


Setelah 1 tahun lamanya menjadi cabang IAIN Sunan Ampel, perguruan tinggi Islam ini resmi memisahkan diri dari perguruan tinggi induk dan beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan pada tahun 1997. Jika sebelumnya lulusan bergelar Bachelor of Arts (BA), kini lulusannya memiliki gelar Sarjana secara akademik. 


Sejak memiliki hak otonom yang lebih luas, STAIN Pamekasan pun berupaya merespons tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman. Ragam ikhtiar dan prestasi terus diukir oleh dosen dan mahasiswa. Pada tahun 2018, STAIN Pamekasan bermetamorfosis menjadi IAIN. Hal tersebut didasari atas kebutuhan masyarakat, pembangunan nasional, pertumbuhan jumlah mahasiswa, pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. 


Berkat dedikasi dan khidmah Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, secara bertahap STAIN Pamekasan menambah jurusan, Program Studi (Prodi) dan membuka program Pascasarjana. Bi talaffudz alhamdulillah, perguruan tinggi ini mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Di antaranya akreditasi institusi dari BAN PT, peraih 10 besar perguruan tinggi terbaik versi Webometrics, 5 besar kampus di Madura versi Sinta Kemendikbudristek RI, kampus bertandar ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018. 


Untuk merealisasikan Tri Dharma perguruan tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat), IAIN Madura memiliki tenaga pendidik yang bermutu, mulai dari Guru Besar, Doktor dan Magister. Terbukti, pada Jumat (23/06/2023), ada 4 dosen yang ditetapkan sebagai guru besar baru untuk rumpun ilmu keagamaan. Keempatnya adalah Prof Dr H Maimun (Bidang Hukum Islam), Prof Dr H Mohammad Kosim (Bidang Ilmu Pendidikan Islam), Prof Dr H Mohammad Muhlis Solichin (Bidang Ilmu Pendidikan Islam), dan Prof Dr H Siswanto (Bidang Filsafat Pendidikan Islam).


Tambahan guru besar itu akan mendongkrak nama besar kampus yang berada di Kota Batik Madura. Kini IAIN Madura telah memiliki 7 guru besar yang akan mengembangkan kampus lebih baik lagi. Enam guru besar lahir dari rahim sendiri, di antaranya yang dikukuhkan sebelumnya adalah Prof Dr H Muhammad Zahid (Bidang Ilmu Tafsir) dan Prof Dr Moh Zainuddin Syarif (Bidang Ilmu Politik Islam). 


Selain didukung fasilitas yang memadai dan banyak alumni diterima di berbagai institusi, torehan prestasi dosen membuat jumlah mahasiswa bertambah setiap tahun. Berdasarkan grafik perkembangan mahasiswa dari masa ke masa, saat menjadi cabang IAIN Sunan Ampel, total lulusannya 1.390. Setelah memisahkan diri atau bernama STAIN, meluluskan 6.943 mahasiswa. Semanjak beralih status menjadi IAIN, lulusannya di atas 11.000-an.


Sebagai komitmen membangun negeri dan menjawab kebutuhan masyarakat dan bergulirnya wacana peralihan status, Rektor IAIN Madura H Saiful Hadi menyatakan bahwa IAIN Madura memproyeksikan beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Dirinya mengajak kepada seluruh lulusan terbaik di pondok pesantren, Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), untuk bergabung sebagai calon mahasiswa.

 

"Sebagaimana slogan IAIN Madura, mahasiswa akan digembleng menjadi mahasiswa yang religius, kompetitif dan kolaboratif. Tentunya menjadi alumni yang islami, moderat, kompeten, berdaya saing dan cinta tanah air," ucapnya.

 

Fakultas dan Prodi
Dibukanya beasiswa mahasiswa asing, mahasiswa yang menimba ilmu di IAIN Madura tidak hanya berasal dari kalangan lokal, tetapi berasal dari penjuru negeri Nusantara dan Mancanegara. Calon cendikiawan yang menempuh studi di 26 Prodi (Strata 1 dan 2) tidak hanya dididik menjadi pakar agama, tetapi agar ahli pula di bidang keilmuan umum. Hal ini tampak dari jumlah fakultas dan Prodi yang ada di sana. 


Fakultas Tarbiyah memiliki Prodi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Tadris Bahasa Inggris, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Tadris Bahasa Indonesia, Tadris Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, Tadris Matematika, Tadris Ilmu Pendidikan Alam, dan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Profesi Guru. 


Fakultas Syariah memiliki Prodi Hukum Keluarga Islam, Hukum Ekonomi Syariah, dan Hukum Tata Negara. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memiliki Prodi, Perbankan Syariah, Ekonomi Syariah, Akuntansi Syariah, dan Manajemen Bisnis Syariah. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah memiliki Prodi, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ilmu Hadits. Sedangkan Pascasarjana memiliki Prodi, Pendidikan Agama Islam, Hukum Keluarga Islam, Ekonomi Syariah, Manajemen Pendidikan Islam, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.


Sebagai sarana sarana belajar mahasiswa, setiap fakultas memiliki laboratorium, seperti micro teaching, bahasa, Al-Qur’an dan Hadits, peradilan semu, falak, pasar modal, bank mini syariah, konstitusi, bimbingan dan konseling, akuntansi dan statistik, broadcasting atau penyiaran, serta literasi. 


Demi keberlangsungan pembelajaran yang kondusif dan berkualitas, kampus menyediakan fasilitas yang menunjang dan representatif bagi civitas akademika, seperti perpustakaan, taman baca, auditorium, masjid, halal center, rumah jurnal, lembaga konsultan dan bantuan hukum, foreign language development program, entrepreneur spot, sarana olahraga, poliklinik dan transportasi kampus. 


Tak hanya itu, semangat membangun budaya akadamik dosen dan mahasiswa di bidang penelitian dan publikasi, kampus memiliki unit rumah jurnal yang telah terakreditasi nasional Sinta dan terindeks internasional Scopus. Kegiatan International Conference of Islamic Studies (Iconis) diikuti oleh dosen dan mahasiswa, serta mendatangkan akademisi berskala internasional dan nasional. 


Kemahasiswaan
Di bidang kemahasiswaan, perguruan tinggi memberi wadah pada mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi kepada lembaga guna mewujudkan kesejahteraan di lingkungan kampus. Wadah itu adalah Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema), Senat Mahasiswa (Sema), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Himpunan Mahasiswa Prodi (Hima Prodi).

 

Sebagai sarana pengembangan bakat dan minat mahasiswa, IAIN Madura memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), di antaranya adalah Mapala Mastapala, teater Fataria, musik Whirama Mahecwara, pencak silat dan bela diri, olahraga, pengembangan intelektual dan riset, qari' dan dai. Selanjutnya, ada pula Unit Kegiatan Khusus (UKK), yaitu Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Activita, Pramuka, Kops Sukarelawan PMI, Koperasi Mahasiswa, Resimen Mahasiswa Cangkraningrat.


Agar dapat mencapai visi, misi, tujuan dan strategi perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa yang notabene-nya seorang akademisi, aktif menerbitkan karya ilmiah di jurnal bereputasi nasional dan internasional, serta aktif sebagai speaker dan presenter di forum-forum ilmiah. Dalam bidang non-akademik, setiap tahun dosen dan mahasiswa ada saja yang menjuarai event perlombaan, mulai tingkat regional, nasional dan internasional. 

 

IAIN Madura beralamat lengkap di Jalan Raya Panglegur Kilometer 4, Ceguk, Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur, Kode Pos 69371. Bila ingin tahu lebih detail, silakan kunjungi situs web iainmadura.ac.id atau telepon (0324) 322551. Untuk calon mahasiswa baru dapat mendaftarkan diri secara online melalui pmb.iainmadura.ac.id.