Jakarta, NU Online
Khataman bacaan Al-Qur’an 30 juz oleh ratusan sivitas akademika Universitas Negeri Jakarta UNJ) menandai peresmian Gedung yang diberi nama Bung Hatta dan Gedung KH Hasjim Asjarie oleh Menristekdikti Prof H Mohamad Nasir, Phd dan Rektor UNJ Prof Dr Djaali di kampus Rawamangun Jakarta Timur, Rabu.
Acara yang diadakan UNJ bekerjasama "Nusantara Mengaji" itu juga dihadiri sejumlah pejabat eselon I Kemristekdikti, para wakil rektor UNJ, Prof Dr Meutia Hatta (wakil keluarga Proklamator Bangsa Bung Hatta), Lily Chatidjah Wahid (wakil dari ulama besar/pendiri NU KH Hasyim Asy'ari), Pengurus Nusantara Mengaji KH Ahsin Sakho Muhammad dan H Jazilul Fawaid, MA.
Menristekdikti Mohamad Nasir dalam sambutannya mengapresiasi atas acara khataman Al-Qur’an, agar kegiatan membaca Al-Qur’an dapat dilakukan setiap hari umat Muslim khusunya sivitas akademika UNJ, sehingga mampu mewujudkan revolusi mental, yaitu menjadi warga yang cerdas, termapil pandai dan memiliki nilai moral tinggi.
Menristekdikti juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran UNJ yang mampu menyelesaikan pembangunan dua gedung baru yaitu gedung Bung Hatta (Proklamator Bangsa) sebagai gedung ruang kerja guru besar UNJ dan perkuliahan program S-3 diharapkan mampu meningkatkan kinerja guru besar dengan menghasilkan jurnal ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sedangkan, gedung baru UNJ bernama KH Hasyim Asy'ari (ulama besar NU dan pahlawan nasional) sebagai pusat laboratorium MIPA UNJ diharapkan mampu menghasilkan sarjana UNJ yang memiliki SDM tinggi dan memiliki nilai-nilai moral yang luhur.
Sementara itu, Rektor UNJ Prof Djaali menyampaikan ucapan terimakasih kepada Menristekdikti Mohamad Nasir yang meresmikan dua gedung baru UNJ dan mengikuti khataman Al-Qur’an bersama civitas akademika UNJ dan jajaran Nusantara Mengaji.
Pembangunan gedung Bung Hatta UNJ untuk ruang kerja guru besar dan ruang kulih program S-3 itu menghabiskan biaya sekitar Rp86,6 miliar, dan gedung KH Hasyim Asy'ari untuk laboratorium MIPA dan perkuliahan S-2 itu menghabiskan dana Rp94,8 miliar, Pembiayaan kedua gedung itu berasal dari APBN dan Badan Layanan Umum UNJ.
UNJ yang memiliki kampus seluas 15 Ha itu kini memiliki sekitar 24.000 mahasiswa program S-1 dan diploma serta sekitar 4.000 mahasiswa program pasca sarjana. Peringkat kualitas UNJ secara nasional meningkat dari urutan 50 (2013) menjadi 28 (2016).
Selain itu, produk jurnal ilmiah nasional UNJ meningkat dari 80 judul (2015) menjadi 123 judul (2016).
Artikel internasional UNJ meningkat dari 71 judul pada (2015) menjadi 102 judul (2016). Produk penelitian yang didaftarkan HAKI juga meningkat dari 20 judul (2015) menjadi 25 judul (2016).
Rektor UNJ menambahkan, UNJ sebagai penyumbang atlet nasional untuk kotingan Indonesia di kejuaraan dunia, seperti SEA Games dan Asian Games. Rektor mengharapkan, dengan fasilitas baru dan revolusi mental UNJ akan menghasilkan SDM yang unggul, maju dan berkompetitif. (Antara/Mukafi Niam)