Nasional

Gara-gara Dirut Pertamina Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Bagaimana Dampaknya bagi Mesin Kendaraan?

Selasa, 25 Februari 2025 | 22:00 WIB

Gara-gara Dirut Pertamina Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Bagaimana Dampaknya bagi Mesin Kendaraan?

Ilustrasi pengisian bahan bakar ke dalam tangki kendaraan bermotor. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RS) ditetapkan Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.


Dalam keterangan resmi Kejaksaan Agung, PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite untuk kemudian di-blending atau dioplos menjadi Pertamax. Namun pada saat pembelian, Pertalite tersebut dibeli dengan harga Pertamax.


Lalu, bagaimana dampak bagi mesin kendaraan setelah menggunakan bensin oplosan? Mengutip laman resmi Suzuki, mencampur BBM bukan hal yang direkomendasikan, karena setiap jenis bensin memiliki perbedaan dari segi karakteristik.


"Kedua jenis BBM yang banyak dipakai, yaitu Pertalite dan Pertamax, memiliki karakter sulfur yang berbeda. Selain itu, muatan dari kedua BBM tersebut juga berbeda, termasuk tingkat oktan yang dimilikinya," tulis keterangan tersebut yang dikutip NU Online, pada Selasa (25/2/2025).


Berikut dampak negatif yang bisa terjadi jika jenis BBM yang berbeda dioplos:


1. Menurunkan kualitas bahan bakar

Setiap jenis bensin memiliki karakteristik yang berbeda, misalnya terkait nilai oktan. Setiap nilai oktan belum tentu sesuai dengan kompresi dari mesin kendaraan. Karena itu, penting untuk memilih jenis BBM yang direkomendasikan oleh pabrik kendaraan, sesuai dengan tipe kendaraannya.


Jika mencampurkan dua jenis bahan bakar, terlebih jika nilai oktan tidak sesuai dengan kompresi mesin, maka bisa membuat kualitas bahan bakar jadi menurun. Selanjutnya, bisa menjadi tidak maksimal ketika melakukan pembakaran.


2. Tarikan mesin jadi berat

Dampak negatif kedua yang bisa timbul dari mencampur BBM yaitu dapat membuat tarikan mesin menjadi berat. Hal ini bisa terjadi untuk kendaraan motor maupun mobil, sehingga sebaiknya diperlukan perhatian yang maksimal.


3. Mesin ngelitik

Bahaya mencampur BBM lainnya adalah membuat mesin kendaraan jadi ngelitik atau knocking. Terjadinya hal ini disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna.


4. Menurunnya performa mesin

Kemudian, bensin oplosan bisa menurunkan performa dari motor atau mobil. Pola pengisian BBM dengan mencampurkan jenis yang berbeda, bisa memberikan dampak negatif pada mesin kendaraan.


Jika memakai jenis bahan bakar yang berbeda, maka bahan bakar tersebut tidak bisa melebur dengan sempurna. Selanjutnya, akan berdampak terhadap munculnya residu yang bisa menghasilkan kerak.


5. Meningkatkan emisi

Mencampur Pertamax dan Pertalite juga dapat meningkatkan emisi yang dihasilkan oleh mobil. Emisi yang dihasilkan oleh mobil sangat berpengaruh pada lingkungan sekitar. Jika emisi yang dihasilkan semakin tinggi, maka akan berdampak buruk pada kualitas udara dan lingkungan sekitar.


Mencampur Pertamax dan Pertalite yang oktan-nya berbeda dapat membuat mesin kendaraan tidak efisien dalam mengkonsumsi bahan bakar, sehingga meningkatkan emisi yang dihasilkan. Selain itu, mencampur Pertalite dengan Pertamax dapat membuat mesin kendaraan bekerja dengan lebih keras, sehingga meningkatkan emisi gas buang yang dihasilkan  oleh kendaraan.