Nasional

Update: 219 Jamaah Haji Indonesia Meninggal, Ini Daftarnya

Kamis, 29 Juni 2023 | 22:00 WIB

Update: 219 Jamaah Haji Indonesia Meninggal, Ini Daftarnya

Ilustrasi: Petugas haji membawa jamaah yang sakit pada musim haji 2023 (Foto: MCH)

Jakarta, NU Online
Jumlah jamaah haji Indonesia tahun 2023 yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci bertambah. Kini, di hari ke-38 operasional haji, total jamaah yang meninggal mencapai 219 orang. Sebagaimana keterangan Kemenag RI, sesuai aturan yang berlaku, para haji yang wafat ini akan dibadalhajikan.


Sedangkan jamaah haji Indonesia yang sakit dan masih dirawat jumlahlahnya mencapai 414 orang. Dari 414 orang itu, 407 dirawat di Makkah, 6 dirawat di Madinah dan 1 dirawat di Jeddah. Mereka dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi. 


Berdasarkan data real time Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI pada Kamis, 29 Juni 2023 pukul 21.23 WIB, berikut daftar nama beserta data 219 jamaah haji Indonesia yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci.

Melontar Jumrah
Sebagai informasi, saat ini jamaah haji dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, masih di Mina untuk menjalani rangkaian haji, yaitu melempar jumrah ula, wustha dan aqabah.


Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag Ri menjelaskan, jamaah haji diperbolehkan meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijjah sebelum matahari terbenam (nafar awal), atau meninggalkan pada 13 Dzulhijjah (nafar-tsani).

 

“Keberangkatan dari Mina menuju hotel di Makkah dimulai dari pagi hari hingga selesai. Jamaah akan dijemput di tenda dan diantar ke hotel masing-masing di Makkah Al-Mukarramah,” terang Fauzin, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (29/6/2023).


Pihaknya atas nama pemerintah juga mengingatkan, agar jamaah haji mematuhi jadwal, waktu dan jalur melontar jumrah yang telah ditetapkan dan yang telah diberikan sesuai kelompok terbangnya masing-masing. Selain itu, jamaah juga diimbau menghindari melontar pada saat panas berlebih dan dalam kondisi berdesak-desakan.


"Jamaah kategori lanjut usia dan risiko Kesehatan tinggi agar mewakilkan lontar jumrahnya kepada keluarga, sesama jamaah atau petugas yang telah melaksanakan lontar jumrah," imbuhnya.

 

Pihaknya berharap, jamaah lebih bijak dan mengutamakan keselamatan serta Kesehatan masing-masing. Sehingga, pelaksanaan lontar jumrah sebagai bagian dari wajib haji dapat terlaksana dengan aman dan tertib.

 

Pada saat menuju dan tempat melontar, jamaah agar tetap berkelompok dan tidak memisahkan diri. Jamaah juga diimbau tak sungkan untuk meminta bantuan kepada petugas yang berada di setiap jalur menuju jamarat, dan bila menemui hambatan dan kesulitan, segera menemui petugas setempat. 


"Juga membekali dengan air putih untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah dehidrasi,” imbau Fauzin.


Kontributor: Ahmad Naufa
Editor: Kendi Setiawan