Wapres Ibaratkan Pesantren sebagai Transmisi Arus Listrik, Ini Maknanya
Sabtu, 26 Agustus 2023 | 18:30 WIB
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin saat menghadiri acara Haul KH Aqil Siroj ke-34, dan Tasyakkur Khatmil Qur’an dan Juz Amma di Pondok Pesantren (Ponpes) Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Cirebon, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (26/8/2023). (Foto: Setwapres)
Cirebon, NU Online
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menegaskan bahwa peran utama pesantren di tengah masyarakat adalah sebagai pusat penyebaran pengetahuan.
Hal itu disampaikan saat menghadiri acara Haul KH Aqil Siroj Ke-34, dan Tasyakkur Khatmil Qur’an dan Juz Amma di Pondok Pesantren (Ponpes) Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (26/8/2023).
"Pesantren ini juga menjadi semacam transmitter, penyambung pandangan-pandangan ulama terdahulu dan pandangan ulama-ulama belakangan [dalam menyikapi kondisi terkini]. Kalau tidak, konslet [pemahaman masyarakat]," ujar Wapres.
Lebih lanjut, Wapres menganalogikan pesantren dengan sambungan listrik. Menurutnya, peran pesantren dan ulama dalam memadukan pandangan di masa lalu dan masa kini adalah sebagai peredam kebingungan di masyarakat.
"Modelnya listrik. Listrik itu kan sebelum masuk ke rumah harus ditransmisi dulu baru dibagi. Kalau tidak, kebakaran," papar Wapres.
Pasalnya, jika tidak ditransmisikan oleh ulama, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahpahaman penafsiran di masyarakat.
"Nah makanya banyak orang kebakaran, pendapat-pendapat muncul menghantam orang-orang dulu karena dia tidak melalui transmisi. Tidak ada sambungan. Tidak sambung," imbuh Wapres.
Di pesantren inilah, katanya, transmisi ini disambungkan sehingga ilmu orang dulu dan ilmu orang sekarang itu tidak terjadi konslet, tidak terjadi kesalahpahaman dan tabrakan.
"Kalau terjadi tabrakan-tabrakan, itu tidak mesantren dia, tidak mengalami transmisi, tidak paham," imbuhnya.
Baca Juga
'Negara Pesantren' Kiai Abdul Ghofur
Wapres juga menyampaikan bahwa permasalahan umat yang dihadapi terus berkembang sesuai perubahan zaman. Namun, panduan dalam menghadapinya di dalam Al-Qur'an tidak berubah sejak dahulu.
Oleh karena itu, salah satu peran pesantren sebagai pusat dakwah menjadi sangat penting untuk terus mengkaji dan menyebarkan tuntunan yang terdapat dalam Qur'an dan hadits, utamanya menghadapi perkembangan zaman.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres mendoakan almarhum KH Aqil Siroj mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah swt dan jasanya dalam membangun pesantren dapat diteruskan oleh para generasi penerus tanpa putus.
"Insya Allah jasa-jasanya dalam membangun pesantren ini, dan semua para pendiri pesantren, para pejuang yang dahulu mereka telah menaruh sesuatu, menegakkan suatu tonggak milestone, dan kita kembangkan menjadi tempat yang menjadikan keberkahan, kebaikan bagi masyarakat, bangsa, dan negara," pungkas Wapres.
Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek KH Musthofa Aqil Siroj menyampaikan sekilas kisah hidup dan sepak terjang ayahanda, almarhum KH Aqil Siroj, di bidang keumatan semasa hidupnya. Ia pun berharap, semangat keumatan yang ditinggalkan oleh almarhum melalui pesantren dapat terus dilanjutkan untuk kemaslahatan umat.
"Mohon doa semoga pesantren Kempek yang dulu dikenal sebagai pesantren tertinggal, tua, kuno, sekarang luar biasa sesuai dengan harapan," harap Musthofa.
Hadir dalam acara ini, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Pembina Pondok Pesantren KHAS Kempek KH Said Aqil Siroj, dan Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek KH Musthofa Aqil Siroj.