Wapres RI Terima Suntikan Dosis Pertama Vaksin Covid-19 untuk Lansia
Rabu, 17 Februari 2021 | 05:20 WIB
Wapres RI, KH Ma'ruf Amin saat menerima vaksin Covid-19 dosis pertama jenis Sinovac untuk lansia. (Foto: BPMI Setpres)
Jakarta, NU Online
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH Ma’ruf Amin telah menerima vaksin Covid-19 produksi Sinovac dosis pertama yang diperuntukan bagi lansia, di Pendopo Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu (17/2) pagi.
Suntikan vaksin dosis pertama untuk Wapres ini dilakukan oleh dokter Dwi Edi Wahono, dari Tim Dokter Kepresidenan. Vaksin Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan dengan kadar dosis 0,5 mililiter dalam rentang waktu 14 hari.
Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengungkapkan bahwa Wapres Kiai Ma’ruf divaksin bersama sang istri yakni Ny Hj Wury Estu Handayani. “Ya sudah selesai divaksin pakai Sinovac. Bersama Ibu Wapres,” ungkap Masduki kepada wartawan.
Wapres ajak masyarakat dukung vaksinasi dan protokol kesehatan
Kiai Ma’ruf mengajak seluruh masyarakat agar memahami, mendukung, dan mematuhi semua peraturan mengenai protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19. Hal ini sebagai perwujudan dari pelaksanaan Sila Kedua dan Sila Ketiga dari Pancasila.
“Melaksanakan vaksinasi dan protokol kesehatan adalah langkah kemanusiaan yang adil dan beradab, karena kita melindungi orang lain termasuk diri dan keluarga kita dari penularan dan serangan wabah yang mematikan,” ungkapnya, dikutip dari laman resmi Wapres RI.
“(Dan) langkah itu tidak akan mencukupi bila vaksinasi belum mencapai 182 juta penduduk sehingga tercipta herd immunity (kekebalan kelompok). Di sinilah kita semua dituntut untuk mengamalkan sila ketiga, persatuan Indonesia,” lanjutnya.
Melalui pengamalan sila kedua dan sila ketiga Pancasila tersebut yang diwujudkan dalam bentuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan vaksinasi, Wapres meyakini upaya penanggulangan pandemi Covid-19 dan segala dampaknya akan berhasil.
“Inilah saatnya kita bersama mengamalkan prinsip kemanusiaan dan persatuan demi keberhasilan upaya penanggulangan wabah Covid-19, dan bangkit kembali untuk membangun dan meraih cita-cita Indonesia Maju,” tegasnya.
Vaksin untuk lansia di atas 60 tahun
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah memulai vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat lansia dimulai sejak Senin (8/2) lalu. Targetnya, diutamakan kepada orang di atas 60 tahun karena dinilai relatif lebih rentan terpapar Covid-19.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikan berharap, vaksinasi untuk lansia ini dapat mengurangi jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit, lantaran kondisi yang memburuk. Dengan demikian, ia berharap agar beban kerja rumah sakit juga bisa berkurang.
Di samping itu, ia menyatakan bahwa pemerintah juga akan melakukan vaksinasi kepada warga lansia kategori bukan tenaga kesehatan atau non-nakes. Pelaksanaannya akan berjalan secara paralel (bergantian) dengan lansia berstatus nakes.
“Secara paralel pemerintah juga akan mulai melakukan vaksinasi kepada lansia kategori non-nakes. Kelompok lansia ini tetap akan menerima vaksinasi dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari,” ujar Menkes Budi melalui siaran pers di kanal youtube Kementerian Kesehatan RI, Ahad (7/2) lalu.
Lebih lanjut ia menerangkan, dosis pertama berfungsi untuk mengenalkan inactivated virus ke tubuh, sehingga vaksin dapat bekerja sama untuk membentuk antibodi baru. Sementara, vaksin dosis kedua berperan sebagai booster atau meningkatkan kekuatan vaksin, sehingga antibodi yang telah terbentuk semakin kuat dan optimal.
“Pemberian vaksinasi kepada lansia diharapkan bisa menekan kematian dan mengurangi tekanan atau beban kerja RS,” harapnya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad