Wapres Kiai Ma’ruf Amin saat menghadiri undangan acara Napak Tilas dan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-67 K-Sarbumusidi Graha Mahar Agung Tulangan, Jalan Raya Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (30/9/2022). (Foto: dok. istimewa)
Sidoarjo, NU Online
Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) atas Ulang Tahun (HUT) Ke-67. Hal itu disampaikan Kiai Ma’ruf Amin saat menghadiri undangan acara Napak Tilas dan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-67 K-Sarbumusidi Graha Mahar Agung Tulangan, Jalan Raya Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (30/9/2022).
Sebagai organisasi otonom Nahdlatul Ulama yang telah berdiri sejak 1955, K-Sarbumusi dianggap telah memiliki peran penting di dalam sejarah kebangsaan. Buktinya saat ini, menurut Kiai Ma’ruf, K-Sarbumusi menjadi salah satu dari lima organisasi pekerja terbesar di Indonesia dengan jumlah keanggotaan mencapai ratusan ribu orang.
“Hal itu menjadi modalitas yang sangat penting bagi K-Sarbumusi untuk menjadi mesin penggerak transformasi pekerja yang kita harapkan bersama,” kata Kiai Ma’ruf Amin.
Cita-cita K-Sarbumusi sejatinya sangat sejalan dengan semangat pemerintah dalam memantapkan kesiapan pekerja dalam mengatasi dampak krisis dan menghadapi dunia kerja di masa depan. Apalagi selama pandemi Covid-19, dunia kerja global memperlihatkan kerentanan akan disrupsi yang terjadi di bidang sosial-ekonomi, khususnya bagi pekerja migran, pekerja perempuan, pekerja informal dan pekerja dengan disabilitas.
“Apalagi saat ini, kita memiliki visi besar untuk mewujudkan Indonesia Maju. Tenaga kerja yang produktif, memiliki kapasitas dan kapabilitas, serta tahan dan adaptif dalam situasi yang terus berubah, tentunya sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi tersebut,” lanjut Wapres.
Untuk itu, pada momentum HUT K-Sarbumusi ini, Wapres berpesan agar K-Sarbumusi terus memperhatikan visi, agenda, dan tren global di bidang ketenagakerjaan tersebut. Di samping juga terus memegang teguh nilai-nilai dan paham Nahdliyin dalam merespons berbagai persoalan.
“Nahdlatul Ulama menganut paham ahlussunah wal jama’ah yang memiliki pola pikir mengambil jalan tengah antara aqli dan naqli. Inilah identitas Nahdliyin. Kerangka berpikir Nahdliyin disebut fikrah nahdliyah yang dilandaskan pada khittah nahdliyah dalam menentukan arah perjuangan untuk mewujudkan ishlah-al-ummah atau perbaikan umat,” paparnya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan bahwa tantangan global yang dihadapi para pekerja dapat diatasi melalui kerja sama pemerintah dan pihak yang berkepentingan agar dapat melalukan kolaborasi dalam mencari solusi.
"Saya kira tantangan dan dinamika itu sungguh sangat luar biasa. Dan kita bisa mengatasi seluruh tantangan ini dengan kolaborasi, kerja sinergitas antara pemerintah, pengusaha, dan kelompok serikat pekerja ini," tutur Ida.
Selain Wapres Kiai Ma’ruf Amin dan Menaker Ida Fauziah, terdapat sejumlah pejabat yang hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Sidoarjo Ahmad Mudlor Ali, beserta jajaran anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, kehadiran Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres, Ahmad Erani Yustika; Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Suprayoga Hadi dan Para Staf Khusus Wapres seperti Masduki Baidlowi, Imam Aziz, Robikin Emhas, dan Lukmanul Hakim.
Kontributor: Ahmad Rozali
Editor: Fathoni Ahmad