Yenny Wahid Harap Ada Keadilan Hukum atas Kasus Penganiayaan David
Ahad, 26 Februari 2023 | 07:00 WIB
Jakarta, NU Online
Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid meminta keadilan dalam kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak kepada David, putera Pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina.
Hal ini disampaikan Yenny Wahid saat menjenguk David yang dirawat usai dianiaya Mario Dandy Satrio di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2023) kemarin.
"Jadi kalau kami dari keluarga besar Nahdliyin tentunya mengharapkan ada keadilan dalam hal ini atau di sisi lain kita menginginkan, meminta doa kepada masyarakat Indonesia agar segera disembuhkan," ujar Yenny di Jakarta.
"Dia (David) punya semangat untuk fighting agar dikuatkan, agar segera pulih, keluarga juga diberi kekuatan dalam mendampingi putranya agar segera sadar kembali," imbuhnya.
Yenny juga memohon doa untuk kesembuhan David yang saat ini kondisinya masih kritis. Sekaligus memberi suport kepada orang tua David.
"Doanya agar David segera sembuh, tentu kita mendukung bukan cuma dalam doa tapi juga dalam semangat kebersamaan, memberikan solidaritas simpati kepada orang tua," ujar Yenny.
Selain Yenny Wahid tampak hadir sejumlah tokoh Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri Agama sekaligus Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua PBNU Alissa Wahid.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menjelaskan kondisi David usai mendapatkan keterangan dari dokter yang merawat David.
Menurut Sri, kondisi David saat ini mulai membaik dibanding hari pertama perawatan. Namun proses observasi dan perawatan David masih memerlukan waktu yang panjang.
"Dokter menyampaikan keadaan David lebih baik dibanding hari pertama perawatan. Namun proses observasi perawatan David masih panjang," ucap Sri Mulyani.
Diketahui, akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo pada 20 Februari 2023 lalu, David mengalami luka serius di bagian wajah, pipi kanan, dan kepala. Bahkan, David mengalami gangguan pada sistem syaraf menuju otak sehingga harus dilarikan ke RS Mayapada Kuningan.
Atas kasus penganiayaan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mencopot Rafael Alun Trisambodo dari jabatannya buntut kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya, Mario Dandy.
Rafael juga menyatakan mundur dari aparatur sipil negara (ASN). Rafael juga meminta maaf kepada keluarga David atas penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya.
"Saya akan terus memonitor perkembangan kasus saudara RAT, saya ingin sekali lagi sampaikan simpati, doa, dan permohonan maaf kami kepada keluarga saudara David. Kita semua akan perbaiki dan jaga Indonesia," katanya dalam konferensi pers, Jumat (24/2/2023).
Ia menegaskan pencopotan Rafael didasarkan pada Pasal 31 ayat 1 PP 94 Tahun 2021 mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Fathoni Ahmad