Gus Ami Minta Vaksinasi di Lingkungan Pesantren Terus Ditingkatkan
Sabtu, 3 Juli 2021 | 08:14 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) H Abdul Muhaimin Iskandar mendesak pelaksanaan vaksinasi di pondok pesantren terus ditingkatkan, terutama bagi para kiai, nyai, dan guru. Ia mengaku sangat prihatin mendengar kabar duka wafatnya kiai dan nyai dalam waktu yang berdekatan. “Hampir setiap hari saya dengar kabar duka panutan kita, para kiai kita banyak yang meninggal dunia dalam waktu berdekatan. Karena itu saya minta vaksinasi untuk mereka ditingkatkan,” tutur Gus Ami, sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar.
Meski demikian, Gus Ami mengakui bahwa kasus meninggalnya kiai tersebut memang tidak bisa disimpulkan akibat Covid-19. Namun rentetan kasus yang terjadi dalam kurun waktu yang tidak berjauhan patut diwaspadai imbas dari Covid-19. “Apalagi sekarang banyak varian baru yang disebut lebih cepat menular. Jadi walaupun tidak semua (kiai yang meninggal dunia) terkonfirmasi Covid, tapi melihat seringnya kasus itu di waktu berdekatan ya patut kita waspadai,” ujarnya.
Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, vaksinasi adalah usaha untuk mencegah dan itu lebih baik dilakukan ketimbang harus mengobati banyak korban yang berjatuhan. Apalagi para kiai dan nyai adalah sosok sentral di pesantren yang dibutuhkan peranannya dalam mendidik santri.
Karena itu, Gus Ami mengimbau pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi bagi mereka agar ponpes tetap eksis dan stabil. “Buat kampanye dan sosialisasi secara terus menerus tentang pandemi ini di pesantren. Dan kalau perlu lakukan penyekatan dan pengetatan mobilisasi di pesantren secepatnya,” tutur legislator dapil Jawa Timur VIII itu.
Lonjakan Covid-19 yang sampai saat ini belum bisa dikendalikan, dinilai Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Covid-19 DPR RI ini harus dijadikan peringatan keras bagi pemerintah untuk memperhatikan para kiai di pesantren. Kalau diabaikan, bukan tidak mungkin jumlah korban Covid-19 di pesantren bisa semakin bertambah.
Di luar itu, Gus Ami juga mengimbau para wali santri dan warga sementara waktu untuk tidak berkunjung ke pesantren. Bagi santri yang keluar dan ingin kembali, harus di-screening ketat sebelum mereka masuk ke dalam pesantren. “Potensi penyebaran di pondok pesantren yang tinggi karena yang dari luar kota banyak. Kalau tidak di-screening, kalau ada yang positif, kan berisiko nanti bisa masuk (karantina) lagi,” tukasnya.