Rekomendasi Kumpulan Puisi untuk Mengisi Akhir Pekan, Salah Satunya Karya Joko Pinurbo
Ahad, 19 November 2023 | 05:00 WIB
Salah satu rekomendasi bacaan kumpulan puisi di akhir pekan adalah karya Joko Pinurbo berjudul 'Surat Kopi'. (Foto: dok istimewa)
Jakarta, NU Online
Akhir pekan sering kali menjadi momen yang tepat untuk merenung, beristirahat, dan menikmati keindahan dalam hal-hal sederhana. Salah satu cara terbaik untuk meraih ketenangan dan inspirasi adalah melalui puisi. Kumpulan puisi bisa menjadi teman setia dalam mengisi dan menikmati akhir pekan.
Membaca kumpulan puisi di akhir pekan tidak hanya tentang menemukan hiburan, tetapi juga meraih inspirasi dan kedalaman emosi. Setiap kumpulan puisi menawarkan perjalanan yang unik, serta membawa kita melewati lanskap perasaan dan pikiran yang memikat.
Baca Juga
Puisi-Puisi D Zawawi Imron
Berikut empat rekomendasi buku kumpulan puisi yang bisa menjadi sahabat di akhir pekan Anda:
1. Surat Kopi
Buku kumpulan puisi Surat Kopi adalah karya dari Joko Pinurbo yang diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Grasindo pada 2019. Puisi dalam buku ini diambil dari cuitan Joko Pinurbo di Twitter dalam kurun waktu antara 2012-2014. Buku kumpulan puisi Surat Kopi berisi 180 puisi.
Baca Juga
Gus Dur dalam Puisi
Di dalam buku ini, terdapat puisi yang sering dijadikan quotes atau kutipan oleh pengguna media sosial yaitu puisi berjudul Jogja. Kutipan itu yakni, “Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan.” Kemudian puisi dengan judul Surat Kopi dengan kutipan: “Kurang atau lebih, setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi.”
2. Celurit Emas
Buku kumpulan puisi Celurit Emas merupakan karya sastra dari D Zawawi Imron yang dikeluarkan Penerbit Bintang Surabaya pada 1986. Buku ini berisi 30 sajak yang ditulis oleh Zawawi Imron dalam kurun waktu 1980-1984. Kumpulan puisi Celurit Emas ini juga diterbitkan dalam bahasa Belanda oleh penerbit Uitgeverij Doune, Rotterdam dengan judul Golden Sikkel.
Baca Juga
Puisi: Untuk Kiaiku
Dalam kumpulan puisi Celurit Emas, terdapat 30 sajak yang pernah diumumkan secara langsung oleh Zawawi Imron di Bentara Budaya Yogyakarta pada 1984, lalu di Sasono Mulyo Solo, dan pada 22 November 1984 di Teater Arena TIM Jakarta, serta di Universitas Hasanuddin (Unhas) pada 1986.
3. Empat Kumpulan Sajak
Buku kumpulan puisi Empat Kumpulan Sajak adalah karya kedua WS Rendra dalam hal kumpulan puisi setelah Balada Orang-Orang Tercinta yang diterbitkan pada 1957. Kumpulan puisi tersebut awalnya diterbitkan PT Pembangunan, Jakarta pada 1961. Kemudian setelah 17 tahun atau pada 1978, kumpulan puisi ini diterbitkan kembali oleh penerbit PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.
Seperti yang tersirat dalam judulnya, Empat Kumpulan Sajak mencakup empat bagian yang menggambarkan aspek percintaan yang dihadapi oleh WS Rendra pada masa remajanya, yakni pada 1950-an dan awal 1960-an. Setiap bagian dari buku ini memiliki judul tersendiri: Kakawin Kawin berisi 20 sajak, Malam Stanza berisi 29 sajak, Nyanyian dari Jalanan berisi 20 sajak, dan Sajak-Sajak Dua Belas Perak berisi 20 sajak. Secara total, buku ini berisi 89 sajak yang mencerminkan perjalanan emosionalnya dalam bidang percintaan.
4. Pariksit
Pariksit, kumpulan puisi pertama karya Goenawan Mohamad. Awalnya diterbitkan pada 1971 oleh Litera Jakarta dalam bentuk buku berisi 32 halaman. Pada 2001, puisi-puisi yang terdapat dalam Pariksit kembali diterbitkan oleh Metafor Publishing Jakarta dengan judul Sajak-Sajak Lengkap 1961-2001 yang menghimpun semua karya puisi Goenawan Mohamad selama empat dekade perjalanannya sebagai seorang penyair.
Di antara judul dalam kumpulan puisi Pariksit yaitu: Asmaradana, Cintaku, Pariksit, Kepada Kota, Gemuruh Laut Malam Hari. Sebagian puisi dalam kumpulan puisi Pariksit telah dimuat dalam majalah sastra Horison.