Warta

Al Qaeda Tak Bisa Dikalahkan

Ahad, 14 November 2010 | 17:16 WIB

London, NU Online
Panglima tentara Inggris, Jenderal Sir David Richards, memperingatkan, Barat tidak dapat mengalahkan Al Qaeda dan kaum militan Islam. Ia mengatakan, ambisi untuk mengalahkan kaum militan Islam merupakan sesuatu yang tidak perlu dan tidak akan pernah dicapai.

Dalam sebuah wawancara dengan The Sunday Telegraph akhir pekan lalu, jenderal itu mengatakan, "Dalam perang konvensional, kekalahan dan kemenangan terpisah secara sangat jelas dan dilambangkan dengan pasukan yang berbaris menuju ibu kota bangsa lain. Pertama-tama Anda harus bertanya, apakah kita perlu mengalahkannya (militansi Islam) dalam arti sebuah kemenangan yang tampak jelas seperti itu? Saya berpendapat bahwa itu tidak diperlukan dan tidak akan pernah tercapai."<>

Jenderal Richards yang sudah berusia 58 tahun itu mengatakan, ancaman yang ditimbulkan Al Qaeda dan afiliasinya saat ini memiliki risiko bagi keamanan nasional Inggris minimal selama 30 tahun. Menurut dia, yang harus dilakukan Inggris adalah menjamin bahwa warganya bisa hidup aman dan ia yakin itu bisa terjamin. "Bisa kita memaknai ancaman itu menuju ke titik bahwa kehidupan kita dan anak-anak kita berlangsung aman. Saya pikir kita bisa?"

Menurut dia, senjata nyata dalam perang melawan Al Qaeda adalah "pencegahan perang di hulu" serta pendidikan dan demokrasi. "Permasalahan yang memunculkan militansi Islam kemungkinan tidak segera diselesaikan," katanya.

Ia mengatakan, militer dan Pemerintah Inggris telah bersalah karena tidak sepenuhnya memahami apa yang dipertaruhkan di Afganistan dan mengakui bahwa orang-orang Afganistan mulai "lelah" akibat ketidakmampuan NATO dalam memenuhi janji-janjinya. Pengorbanan pasukan Inggris di Afganistan, di mana sudah 343 tentara tewas sejak tahun 2001, katanya, menjadi sia-sia. Kemajuan memang sudah dibuat dan NATO kini berada tempat yang benar. Ia mengatakan, "Jangan menyerah saudara-saudara, itu semua permainan."

Ia menambahkan, perang Barat melawan apa yang disebutnya sebagai "ideologi jahat" itu setara dengan perang melawan Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua. (bil/kcm)


Terkait