Warta

Elit PKB Harus Membuka Diri

Jumat, 17 Desember 2010 | 10:01 WIB

Jakarta, NU Online
Dengan adanya rencana PKB Gus Dur yang akan menggelar Muktamar III PKB di Surabaya pada 26-27 Desember 2010 mendatang makin mempertegas bahwa PKB memang masih dalam konflik dan belum ada islah. Karena itu Ketua PBNU Kacung Marijan meminta elit PKB baik yang ada di kubu Muhaimin Iskandar maupun Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny untuk membuka diri.

“Mereka harus lebih mementingkan organisasi dan konstituen. Oleh sebab itu mereka harus saling membuka diri,”tandas guru besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini di Gedung PBNU Jl. Kramat Raya Jakarta, Jumat (17/12).<>

Sebelumnya Sekjen PBNU M Iqbal Sullam juga berharap antara Yenny dan Muhaimin islah. Sebab, tidak ada jalan yang terbaik kecuali islah dalam menyatukan perjuangan politik Nahdlatul Ulama (NU) melalui PKB. Mereka itu masih muda dan menjadi harapan pemimpin masa depan bangsa ini.

Bahkan dia mengibaratkan kondisi bangsa saat ini yang dalam kungkungan asing, di mana lautan, hutan, pertambangan dan ekonomi dikuasai oleh asing, maka perlu melakukan Proklamasi II sebagai upaya untuk menata bangsa ini secara menyeluruh. Karena itu langkah terbaik adalah islah.

Sebagaimana diketahui bahwa PKB Gus Dur akan menggelar Muktamar III PKB di Surabaya dengan alasan bahwa langkah itu sebagai wujud untuk memperkuat islah. Di mana berdasarkan AD/ART PKB pasal 36 yang menyebutkan bahwa muktamar itu dilakukan setiap lima tahun sekali dan Muktamar Luar Biasa (MLB) yang ada, hanya untuk melanjutkan periodesasi kepengurusan sebelumnya.

Kedua, Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB alm. KH Abdurrahman Wahid dalam rapat pleno Dewan Tanfidz dan Dewan Syuro pada tanggal 12 dan 24 November 2008 di DPP PKB Kalibata, menegaskan bahwa Muktamar III PKB harus dilaksanakan pada tahun 2010 ini. “Jadi, berdasarkan AD/ART dan amanat Gus Dur itulah, kami harus menggelar muktamar PKB ini,”tutur Ketua Panitia Pelaksana Imron Rosyadi Hamid. (amf)


Terkait