Ketua Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Farah Evi, menegaskan bahwa pihaknya netral dan tidak ikut dukung-mendukung salah satu calon dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng pada 22 Juni mendatang.
Ia mengungkapkan, majunya Ketua Pengurus Wilayah NU Jateng Mohamad Adnan dalam Pilgub tersebut tak berpengaruh pada Fatayat NU. Sikap netral dipilih justru agar organisasi yang ia pimpin bisa bebas berekspresi dan berapresiasi.<>
Hal tersebut dikatakan Evi di Gedung DPRD Kabupaten Brebes, Jalan Gajah Mada Brebes, Rabu (2/4). Demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.
Evi menyatakan, kalau secara lembaga tidak ada instruksi dari PWNU Jateng berkaitan dengan pilgub. “Netral, adalah harga mati yang tidak bisa tawar menawar demi penyelematan organisasi,” tegasnya.
“Kami tidak harus memilih Kang Adnan. Tapi, kami serahkan sepenuhnya pada anggota masing-masing. Fatayat menaruh jarak yang sama dengan semua calon,” tuturnya.
Hal lain yang menjadi sorotan Evi adalah kejenuhan masyarakat dalam pemilihan kepala daerah. Menurutnya, respon masyarakat sudah mulai menurun terhadap politik praktis.
“Terbukti, saat Pilbup di Brebes saja yang golput lebih besar ketimbang yang nyoblos. Dan ini, secara langsung juga akan berimbas pada Pilgub mendatang. Paling banter nanti yang menggunakan hak pilihnya hanya sekitar 50 persen” ucap Evi.
Menurutnya, lebih baik, pilkada dilakukan melalui perwakilan rakyat. “Kita kembalikan saja ke DPRD, Sila Pancasila, kan sudah jelas menuntun kita bahwa ‘Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat/Perwakilan’, tidak ada kata langsungnya. Demokrasi kita dalam memilih cukup perwakilan saja,” terangnya. (rif)