Warta

Frekuensi Manasik Haji Ditingkatkan Jadi Tujuh Kali

Jumat, 23 September 2005 | 09:17 WIB

Jakarta, NU Online
Pemerintah pada musim haji 2006 meningkatkan frekuensi bimbingan manasik haji dari tiga kali menjadi tujuh kali sebagai upaya meningkatkan kualitas jemaah haji Indonesia dalam melaksanakan ibadah Haji di Tanah Suci.

Hal itu disampaikan Direktur Pembinaan Haji Departemen Agama (Depag) HM Romly pada pelatihan panitia penyelenggara ibadah haji untuk Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat. "Dengan persetujuan DPR, bimbingan manasik haji ditingkatkan menjadi lima kali tetapi setelah disusun lagi, ternyata bisa tujuh kali," kata Romly.

<>

Dari tujuh kali bimbingan manasik haji tersebut dua kali merupakan bimbingan massa dan lima kali bimbingan kelompok terbang (kloter) yang semuanya dilakukan di kabupaten/kota. Sebelumnya, bimbingan manasik haji dilakukan sebanyak tiga kali yakni berupa bimbingan manasik, pembentukan ketua rombongan dan konsolidasi kloter.

Menurut dia peningkatan itu merupakan jawaban dari berbagai kritik yang dilontarkan masyarakat sehubungan dengan kurangnya Depag memberikan bimbingan, sehingga banyak jemaah yang kurang paham dalam melaksanakan ibadah hajinya.

Hal tersebut, tambah Romly, juga menyebabkan munculnya kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang menurut sejumlah anggota DPR tidak perlu terjadi apabila Depag mampu menjalankan fungsinya secara baik dalam hal pembinaan terhadap manasik haji bagi para calon jemaah.

Untuk itu, katanya, Depag juga akan berupaya melakukan pendayagunaan Kantor Urusan Agama (KUA) untuk melakukan bimbingan manasik haji. "Bukan KUA-nya yang terjun langsung tetapi mereka bisa mengkoordinasikan kegiatan bimbingan manasik haji," ujar Romly.

Pada pelaksanaan musim haji 2006, lanjut dia pemerintah menggunakan prinsip efisiensi dalam penyelenggaraan ibadah haji termasuk soal rekruitmen petugas. Saat ini, katanya, petugas untuk pelayanan umum non kloter pada umumnya diambil dari PNS di lingkungan Depag.

"Kami ingin menegakkan "reward and punishment", karena berdasar pengalaman sebelumnya jika petugas berasal dari luar, Depag tidak bisa berbuat apa-apa jika terjadi keselahan," tuturnya.

Kepada sekitar 600 orang calon petugas haji Romly menngimbau, agar bersungguh-sungguh melaksanakan tugas untuk melayani dan memfaslitasi calon jemaah haji selama di Tanah Suci. "Kita tidak bisa membangun argumentasi yang kuat bahwa Depag sanggup mengelola penyelenggaraan haji, jika ternyata di lapangan amburadul," katanya.

Pelatihan petugas panitia penyelenggara jemaah haji berlangsung mulai 22-27 September yang dibuka oleh Menteri Agama Maftuh Basyuni.(ant/mkf)


Terkait