Barangkali, salah satu hal yang paling diingat setiap orang adalah hari ulang tahunnya. Namun, hal itu tidak berlaku bagi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Presiden ke-4 RI itu justru mengaku lupa akan hari kelahirannya.
Seharusnya, Gus Dur merayakan hari bahagianya itu pada pada 4 Agustus lalu, tepatnya ulang tahun ke-68. Namun, hingga saat ini, keluarganya pun belum ada yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada dirinya.<>
Beruntung, beberapa orang dekat Gus Dur ada yang mengingatkan, yakni, Panglima Laskar Berani Mati Gus Nuril dan KH Acun Wahid Nuryanto. Keduanya memberikan ucapan selamat kepada Gus Dur sekaligus kejutan berupa nasi tumpeng, pembacaan shalawat dan doa.
Hal itu terjadi saat Gus Dur mengisi acara Kongkow bersama Gus Dur di Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (9/8) kemarin. Gus Nuril pun langsung memotong tumpeng pertama dan menyerahkannya kepada yang berulang tahun.
Dalam kesempatan itu juga, Gus Dur mendapat hadiah dari sebuah keluarga kecil etnis tionghoa, Fathoni (42). Fathoni yang datang bersama kedua anaknya, Vito (8) dan Vania (11), secara khusus membawa hadiah untuk Gus Dur.
"Kita memberikan selop kepada Gus Dur, Vania memberikan baju sulaman buatan ibunya," aku Fathoni.
Mereka juga memberikan kue mini berwarna merah dan buah naga. Menurut keyakinan Tionghoa, aku Fathoni, keduanya merupakan lambang kemakmuran. Ia memberikan hadiah itu karena Gus Dur sering mengunjungi Vihara Ekayana di daerah Tanjung Duren, tempat mereka biasa beribadah.
Bagaimana reaksi Gus Dur? Dia berharap di usia yang ke-68 tahun tetap diberikan berkah Allah dan semoga PKB yang dipimpinnya maju di Pilpres. "Itu karena sekjennya dari saya," ujar Gus Dur, yang langsung disambut tawa hadirin. (okz/rif)