Warta

Hasyim Berharap Konflik PKB Tak Melestarikan Dendam

Jumat, 23 Mei 2008 | 12:18 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi berharap agar konflik di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak ‘melestarikan’ dendam di antara pihak yang berkonflik.

“Konflik jangan sampai kelihatan sungguh-sungguh, jangan dimasukkan dalam hati. Kalau tidak begitu, pasti akan menyisakan dendam yang menumpuk,” ujar Hasyim.
<>
Ia mengatakan hal itu dalam sambutannya pada Musyawarah Nasional (Munas) Forum Komunikasi dan Silaturrahim Alumni (Foksika) Pergerakan Mahasiswan Islam Indonesia (PMII), di Hotel Santika, Jalan KS Tubun, Jakarta, Kamis (22/5).

Forum tersebut dihadiri sejumlah mantan aktivis PMII yang kini menjadi pimpinan di beberapa parpol. Termasuk di antaranya, dua Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB; Muhaimin Iskandar dan Ali Masykur Musa.

Hasyim yang juga mantan aktivis PMII mengatakan, konflik PKB yang terjadi selama ini tidak seluruhnya murni akibat perseteruan para kadernya, melainkan ada peran pihak-pihak luar. Mereka, katanya, memang menginginkan agar NU tidak dapat bersatu.

“Banyak orang-orang yang tidak menginginkan NU bersatu. Maka, dibuatlah konflik di antara orang-orang NU yang di partai politik, termasuk di PKB,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu.

Menurut Hasyim, cara efektif untuk menyelesaikan konflik di PKB adalah dengan kembali pada semangat perjuangan NU. Para politisi di dalamnya pun harus menanggalkan kepentingan pribadinya. (rif)


Terkait