International Conference of Islamic Scholars (ICIS) bakal digelar kembali di Jakarta, pada Juli 2008 mendatang. Seperti pada penyelenggaraan sebelumnya, forum bentukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu masih akan mengundang para ulama dan dan cendekiawan muslim se-dunia dari 53 negara.
Demikian dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Iqbal Sullam kepada wartawan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (5/2).<>
Ia menjelaskan, permasalahan yang dibahas dalam konferensi kali ini bakal lebih spesifik pada upaya penyelesaian konflik di sejumlah negara. “Misal, konflik antar-aliran Sunni dan Syiah di Irak, konflik antar-etnis di Afrika dan Asia Tenggara atau antar-partai politik di Pakistan, dan dan sebagainya,” ujarnya.
Sebagai langkah awal gelaran konferensi itu, kata Iqbal, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada para ulama di sejumlah negara: Qatar dan Sudan, pada 11-15 Februari mendatang. Akan turut bersamanya, Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan Bendahara PBNU Sirodjul Munir.
“Kita akan menemui ulama Sudan, di antaranya, Menteri Wakaf Dr Azhari Attijani, Menteri Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmiah Prof Mubarak Muhammad Ali Magdoob. Di Qatar juga begitu, kita ketemu menteri wakaf-nya,” jelasnya.
Forum internasional itu merupakan tindak lanjut ICIS I pada 2004 dan ICIS II pada 2006 silam. Keduanya, diselenggarakan di Jakarta. (rif)