Warta

Israel Juga Teroris

Senin, 8 Januari 2007 | 10:15 WIB

Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) semakin geram dengan rencana Israel yang akan menghancurkan fasilitas pengayaan nuklir Iran lewat serangan nuklir. Organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia ini menilai, jika memang dilakukan, maka negara zionis itu juga patut disebut teroris.

“Rencana seragan Israel ke Iran, bukti untuk kesekian kalinya bahwa teori terorisme itu adalah relatif (tidak hanya kepada dunia Islam: Red); siapa meneror siapa. Kalau itu benar, Israel juga teroris,” kecam Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Hasyim Muzadi usai bertemu Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (8/1)

<>

Tak puas memporak-porandakan Libanon saat perang melawan pejuang Hizbullah, negara sekutu Amerika Serikat itu telah membuat rencana rahasia untuk menghancurkan fasilitas pengayaan nuklir Iran lewat serangan nuklir seperti ditulis harian terbitan Inggris, "Sunday Times".

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Koran itu mengutip beberapa sumber militer Israel yang mengatakan dua skuadron tempur telah dilatih untuk meledakkan instalasi pengayaan di Natanz dengan menggunakan bom nuklir berkekuatan rendah bernama "perusak bunker".

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah mengimbau agar Israel "dihapus dari peta", dan Israel yang diyakini berbagai pihak merupakan satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah mengatakan tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.

Hasyim mengimbau kepada seluruh umat Islam di dunia agar sadar bahwa saat ini Islam sedang dihancurkan satu per satu oleh kekuatan adidaya. Eksekusi mati mantan Presiden Irak Saddam Hussein yang akan memicu perang saudara di negeri kawasan Timur Tengah itu, katanya, menambah bukti paling mutakhir bahwa kekuatan adidaya tak akan pernah membiarkan Islam menjadi besar.

Proses penghancuran itu, tambah Hasyim, akan semakin cepat manakala umat Islam sendiri mudah dipecah-belah. Oleh karenanya, simpul Presiden World Conference on Religion and Peace (WCRP) itu, tak ada pilihan lain bagi umat Islam kecuali bersatu dalam sebuah barisan untuk melawan.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Rusaknya kaum muslimin di Timur Tengah merupakan potret buram umat Islam. Di Asia Tenggara tidak boleh terjadi seperti itu. Kuncinya adalah ukhuwah Islamiyah,” tegas Hasyim yang juga Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS).

Senada dengan Hasyim, Din Syamsudin menegaskan, jika masyarakat dunia meyakini atas teori dan skenario besar upaya penghancuran dunia Islam, maka hal itu akan menjadi kenyataan tatkala Israel akan benar-benar menyerang Iran.

Konflik tak berujung umat Islam di Timur Tengah, menurut Din, seharusnya menjadi pelajaran bagi umat Islam di belahan bumi lainnya. Jangan sampai hal tersebut melebar ke negara-negara Islam lainnya. “Khususnya pertentangan di Irak, jangan sampai melebar ke mana-mana,” pungkasnya.

Untuk menghindari hal itu, Din berharap kepada Organisasi Konferensi Islam (OKI) agar segera berbuat sesuatu untuk menyelamatkan umat Islam. Ia mendesak organisasi negara-negara Islam pimpinan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi itu bisa mencegah konflik serupa di negara Islam lainnya. (rif)