Warta

Kang Said: Banser Harus Bisa Kembalikan Ketentraman di Solo

Ahad, 25 September 2011 | 14:05 WIB

Jakarta, NU Online
Gerapan Pemuda (GP) Anshor telah menginstruksikan Barisan Serbaguna (Banser) untuk siaga ikut menjaga keamanan, pasca aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai induk dari GP Anshor dan Banser, meminta agar niat mulia tersebut dibarengi dengan semangat mengembalikan ketentraman masyarakat, khususnya di Kota Solo.

Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj mengatakan, sudah menjadi kewajiban Banser ikut menjaga keamanan, meski aksi bom bunuh diri terjadi di rumah ibadah agama lain. Tindakan ini menjadi bukti NU bisa membaur dengan penganut agama lain dalam balutan toleransi. Namun Banser diminta untuk tetap patuh pada pemilik kewenangan dalam menjalankan tugas pengamanan.

"Kita datang untuk membantu mengamankan, bukan untuk memperkeruh suasana. Biarkan polisi dan aparat keamanan berwenang lainnya bekerja sesuai tupoksinya, kita membantu sesuai dengan kebutuhan di lapangan," lugas Kang Said, demikian Kiai Said masyhur disapa di Jakarta, Minggu, 25 September 2011. <>

Kang Said menambahkan, pesan tersebut penting untuk disampaikannya untuk menghindari kemungkinan  munculnya gesekan di lapangan. Kondisi pasca aksi bom bunuh diri dianggap rawan memicu hal-hal yang tidak diinginkan, apabila aparat keamanan dan seluruh lapisan masyarakat tak pandai menyaring isu yang berkembang.

"Tugas utama Banser diminta siaga adalah ikut menjaga keamanan. Tapi ada yang lebih penting, bagaimana Banser harus bisa mengembalikan ketentraman masyarakat Solo," tambah Kang Said tegas.

GP Anshor telah menginstruksikan Banser se Solo untuk siaga, ikut melakukan pengamanan pasca terjadinya aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah. Dalam instruksinya, Ketua GP Anshor Nusron Wachid menyebutkan tiga tugas utama Banser untuk pengamanan di Solo, yaitu membantu menenteramkan masyarakat agar tidak diprovokasi, membantu membersihkan puing-puing gereja, bahkan kalau perlu ikut terlibat aktif merenovasi tempat ibadah yang rusak, dan ketiga ikut terlibat mengamankan seluruh tempat ibadah.

Aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 25 September 2011 pagi. Hingga sore ini satu orang yang diduga pelaku pengeboman dipastikan meninggal dunia, sementara 22 orang mengalami luka berat dan ringan, serta dirawat intensif di RS dr Oen dan RS Bryata Minulya.

Redaktur       : Emha Nabil Haroen
Kontributor   : Samsul Hadi


Terkait