Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj, turut angkat bicara mengenai tindak kekerasan yang dilakukan sejumlah pelajar SMA 6 Jakarta terhadap pekerja media. Kang Said, demikian Kiai Said masyhur disapa, menganggap kejadian tersebut sebagai cerminan kegagalan Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dalam membangun akhlak pelajar.
Penilaian tersebut disampaikan, salah satunya dengan dasar anggaran pendidikan yang telah ditingkatkan hingga menembus 20 persen dari total APBN, namun belum bisa meningkatkan kualitasnya. Anggaran yang bertambah sudah semestinya menjadikan kualitas pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, termasuk terhadap perilaku anak didik.
"Kejadian itu jelas sangat saya sayangkan. Tapi yang lebih saya sayangkan, peranan Kemendiknas dalam membangun pelajar yang berakhlak masih belum terlihat hasil nyatanya," ungkap Kang Said di Jakarta, Rabu, 21 September 2011. <>
Kang Said juga mengatakan, beberapa saat lalu dirinya dan sejumlah pengurus PBNU sempat menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kesempatan tersebut permintaan peningkatan kualitas pendidikan juga disampaikan, mengingat anggarannya yang telah ditingkatkan. "Soal pendidikan pernah saya sampaikan ke Bapak Presiden. Pada dasarnya ketika anggarannya ditambah, kualitas pendidikan harusnya juga (bisa) ditingkatkan," sambungnya.
Sebagai kesimpulan atas penilaiannya terhadap kasus kekerasan pelajar SMA 6 terhadap sejumlah wartawan, Kang Said meminta agar kejadian tersebut dijadikan bahan untuk perbaikan ke depannya. Akhlak yang mulia harus bisa ditanamkan ke seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda, mengingat bangsa ini juga menjadi besar dengan dasar Pancasila.
"Dalam bernegara kita harus menerapkan Pancasila dan harus mengamalkan nilai-nilai agama. Ini tugas kita bersama, tugas Kemendiknas dan seluruh elemen dalam bangsa ini. Oleh karena itu mari kita bersama-sama menjadikan bangsa ini lebih baik," pungkas Kang Said.
Redaktur : Emha Nabil Haroen
Kontributor : Samsul Hadi