Warta

Kerja Keras GNPK-NU Berbuah Hasil

Selasa, 25 April 2006 | 10:19 WIB

Jakarta, NU Online
Kerja keras Tim Kerja Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi-Nahdlatul Ulama (GNPK-NU) berbuah hasil. Setidaknya, upaya untuk menjadikan NU sebagai organisasi yang mandiri, bersih dan transparan sudah menemui jalannya.

Hal ini terbukti pada dua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Jawa Timur yang dipilih menjadi pilot project GNPK-NU, yakni PCNU Blitar dan PCNU Probolinggo sebagaimana terungkap dalam Asistensi dan Refleksi yang dilaksanakan pada 19-20 April lalu.

<>

PCNU Blitar misalkan yang telah mampu mendata aset organisasinya. Kini, PCNU Blitar telah memiliki data tentang seluruh kekayaan yang menjadi milik organisasi. Sebuah langkah maju bagi PCNU Blitar, karena selama ini, kekayaan organisasi tidak jelas keberadaan serta kepemilikannya.

Satu lagi keberhasilan dari usaha keras ini. PCNU Probolinggo berhasil membuat rumusan yang ia sebut Standard Operasional Prosedure (SOP). Rumusan ini semacam standar kebijakan dan prosedur keuangan yang efektif untuk perencanaan, pengelolaan dan pelaporan keuangan organisasi.

Meski masih dalam tahap sosialisasi, hal ini merupakan terobosan luar biasa yang dilakukan oleh PCNU Probolinggo. Dalam waktu dekat PCNU Probolinggo akan membentuk tim khusus yang akan mengaudit seluruh kekayaan organisasi.

Program Officer II Tim Kerja GNPK-PBNU, Sultonul Huda mengungkapkan bahwa hasil yang dicapai itu merupakan buah dari kerja keras, baik GNPK-PBNU maupun GNPK-PCNU. “Ini hasil kerja keras semua pihak,” tandasnya saat dihubungi di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (25/4)

Menurut Sulton, demikian mantan aktivis PMII ini akrab dipanggil, keberhasilan itu sekaligus menjadi bukti bahwa program pemberantasan korupsi ini tidak main-main. “Jadi program ini jangan dipandang dari pendekatan proyek semata. Ada komitmen serius dari kita untuk memberantas korupsi,” terangnya.

Lebih lanjut, Sulton menjelaskan, seluruh hasil yang kini bisa dirasakan manfaatnya itu diperoleh melalui proses panjang. Serangkaian kegiatan, seperti Workshop Analisis Permasalahan Korupsi-Membangun Paltform, Workshop Good Governance-Penerapannya Pada Cabang Terpilih, Lokakarya-Pelatihan Manajemen-Sumberdaya Manusia serta Refleksi dan Asistensi harus dilalui oleh seluruh PCNU yang menjadi pilot project GNPK-NU.

“Semua kegiatan itu jadi bekal bagi seluruh PCNU, terutama yang menjadi proyek percontohan kami, untuk menjadikan organisasinya mandiri, bersih dan transparan,“ ungkap Sulton.

Setelah PCNU Blitar dan PCNU Probolinggo, menyusul kemudian dua PCNU di Jawa Tengah, yakni PCNU Kendal dan PCNU Magelang juga akan menggelar Refleksi dan Asistensi pada 26-29 April mendatang. Dua PCNU yang disebut terakhir itu juga merupakan daerah yang menjadi pilot project GNPK-NU.

Kegiatan ini ditujukan untuk, pertama, berfungsinya kebijakan dan prosedur keuangan yang efektif untuk perencanaan, pengelolaan dan pelaporan keuangan di cabang terpilih dalam mencapai tujuan-tujuan strategis. Kedua, meningkatnya pengelolaan dan penggunaan keuangan di daerah fokus serta kemampuan dalam menghimpun dana-dana cadangan organisasi untuk keberlanjutan dan kemandirian. Ketiga, meningkatnya fungsi-fungsi pencatatan keuangan dan pelaksanaan audit oleh akuntan publik.

“Kita lihat saja apa yang dihasilkan PCNU Kendal dan Magelang dalam Refleksi dan Asistensi nanti,“ ujar Sulton. (rif)


Terkait