Warta

Kyai Sepuh Harapkan Dua Kubu PKB Islah

Sabtu, 1 Oktober 2005 | 14:29 WIB

Surabaya, NU Online
Upaya untuk menyatukan kembali PKB yang saat ini tengah berkonflik tak pernah surut. Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Idris Marzuki mengharapkan agar kubu Alwi dan Muhaimin dapat akur kembali.

“Sampai kapan pun kami akan tetap mengusahakan islah. Marilah kembali ke jalan yang benar sehingga kesalahan ini bisa diperbaiki,” tandasnya diarena muktamar PKB yang digelar oleh kelompok Alwi Syihab di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, 1-2 Oktober.

<>

Pembukaan muktamar versi Alwi Syihab ini dihadiri oleh sejumlah kyai seperti KH Warsun Munawir (Yogyakarta,), KH Mas Subadar (Pasuruan), KH Abdullah Fakih (TUban), KH Abdurrahman Khudlori (Magelang), KH Muhaiminan Gunardo (Temanggung), KH Dimyati Rois (Kendal), KH Nur Huda Djazuli (Kediri), KH Chumaidi Dahlan (banjarmasin), KH Marzuki Mahfud (Malang), dan KH Ma’ruf Amin (Jakarta).

Sementara itu Alwi Syihab juga mengaskan bahwa meski gugatannya dikalahkan ditingkat pengadilan, muktamar tidak akan membentuk partai baru. “Pembentukan partai baru tidak ada dan tetap menggunakan PKB. Menurutnya, kehadiran para kyai tersebut juga membuktikan para kyai tak surut mendukung PKB. Ia juga menilai bahwa aksi aksi pencabutan spanduk dan atribut PKN merupakan cara-cara yang tak dapat dibenarkan.

Sebanyak 300 orang massa Muhaimin juga mendatangi arena muktamar dengan menggunakan 2 truck dan 2 pick up. Namun karena takut terjadi bentrokan, sebanyak 4 SKK (Satuan Setingkat Kompi) polisi mencegat dari jarak sekitar 500 meter dari lokasi muktamar. Ratusan Satgas PKB Alwi juga berjaga-jaga dari jarak jauh dengan sikap santai. Akhirnya sekitar pukul 14.30 massa tersebgut meninggalkan lokasi.

Muktamar ini diikuti oleh perwakilan dari 31 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 351 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Indonesia. Abdul Kadir Kardang, Wakil Ketua DPW PKB Jateng dari Kubu Muhaimin menilai bahwa para utusan tersebut dianggapnya sebagai gadungan.(mkf/dc)


Terkait