Mekkah, NU Online
Menteri Agama RI Muhamad Maftuh Basyuni meminta maaf kepada para jamaah haji dan keluarga atas kesalahan yang dilakukan oleh pihak panitia penyedia makanan yang berbuntut kelaparan sekitar 189 ribu jamaah haji Indonesia di Arafah dan Mina. Menurutnya pemerintah tahun ini salah memilih perusahaan katering.
“Ini merupakan pelajaran bagi kita semua jangan hanya karena mendapatkan harga murah kemudian diambil,” kata Maftuh Basyuni. Menurut Maftuh pemilihan perusahaaan katering Anna, yang pada musim haji ini digunakan pemerintah, semula memang bertujuan untuk melakukan efisiensi. Sebab perusahaan katering menawarkan harga lebih murah dibandingkan muasasah.
<>Perusahaan ini memberikan penawaran 250 Riyal untuk 17 kali makan bagi jamaah selama di Arafah-Mina. Sementara, muasasah menetapkan harga 300 Riyal. Dengan demikian, kata Maftuh, ada selisih 50 Riyal dibandingkan tahun sebelumnya. “Ini sangat menggiurkan,” katanya.
Menurut Maftuh, pada akhirnya pemerintah memang bisa diyakinkan untuk menggunakan perusahaan katering tersebut. Pemerintah telah begitu dapat diyakinkan sehingga pula tak melakukan penilaian secara lebih mendalam terhadap perusahaan katering itu.
Terutama terkait dengan kemampuan mereka untuk menyediakan jatah makanan bagi jamaah Indonesia.Pemerintah, kata Maftuh, yakin apa yang tertulis di proposal dan brosur yang diberikan perusahaan katering tersebut. Dan pada akhirnya kesepakatan itu pun terjadi.
Pemerintah mengalihkan penanganan katering di Arafah-Mina dari Muasasah ke Anna. Kontrak pun ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan nilai sebesar 250 Riyal dikalikan 189 ribu jamaah yaitu 47.250.000 Riyal atau sekitar Rp 118,125 miliar dengan kurs Rp 2.500.
Menurut Maftuh, pembayaran dilakukan berdasarkan jumlah riil jamaah yang mendapatkan makanan selama di Arafah-Mina. Pemerintah juga memberikan uang muka kepada perusahaan katering tersebut namun ia menyatakan tak ingat berapa uang muka yang diberikan pemerintah.
Uang Ganti Konsumsi
Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) di Arab Saudi akan mengganti konsumsi jamaah haji Indonesia di Arafah dan Mina (Armina) sebesar 300 Riyal. Hal ini dilakukan berdasarkan petunjuk Presiden SBY kepada Menteri Agama Maftuh Basyuni.
"Penggantian biaya tersebut dilaksanakan di Arab Saudi dengan memprioritaskan kloter-kloter awal," kata Ketua PPIH di Arab Saudi, Nur Samad Kamba, dalam selebaran yang dibagikan kepada jamaah, Selasa (2/1).
Sebelumnya pemerintah hanya berniat memberikan uang pengganti sebesar 105 Riyal. Jumlah berdasarkan hitungan jamaah tidak mendapatkan 7 kali jatah makan selama di Arafah dan 1 hari di Mina. Nilai 1 kali waktu makan sebesar 15 Riyal. Sementara penanganan katering di Arafah-Mina pada musim haji tahun depan akan dikembalikan kepada muasasah. (dpg/nam)