PBNU Ingatkan Ali Maschan agar Tak Pertentangkan Kontrak Jam’iyah
Jumat, 29 Februari 2008 | 07:16 WIB
Keinginan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim), Ali Maschan Moesa, untuk maju pada Pemilihan Gubernur Jatim, Juli mendatang, terus disorot. Pengurus Besar NU memperingatkan Ali Maschan atas Kontrak Jam’iyah yang ditekennya beberapa waktu lalu.
Ketua PBNU Masdar F Mas’udi memperingatkan kepada Ali Maschan agar tidak mempertentangkan kontrak tersebut dari sudut moral dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) NU. Masdar mengatakan hal itu di kantor PBNU Jakarta, Kamis (28/2) kemarin.<>
Ali Maschan yang disebut-sebut bakal mendampingi Calon Gubernur dari Partai Golkar, Soenarjo, telah menandatangani Kontrak Jam’iyah pada Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jatim di Pondok Pesantren Zainul Hasan, Probolinggo, akhir 2007 lalu.
Isi kontrak yang dibuat peserta Konferwil itu pada intinya melarang Ali Maschan terjun di dunia politik praktis selama ia menjabat sebagai Ketua PWNU Jatim.
Masdar, dalam kesempatan itu juga menanggapi pernyataan Ali Maschan tentang langkah politiknya yang meniru mantan ketua PWNU DKI Jakarta yang kini Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Menurut Masdar, hal tersebut tidak bisa dibandingkan dengan majunya Fauzi Bowo dalam Pilgub DKI Jakarta.
Fauzi Bowo, ujar Masdar, maju sebagai cagub sama sekali tidak membawa embel-embel ketua PWNU DKI Jakarta. “Itu karena dia sudah menjabat wakil gubernur, dan didukung banyak partai. Dia tinggal satu langkah saja, jadi. Status ketua PWNU hanya numpang saja bagi Foke,” katanya.
Hal itu berkebalikan dengan situasi Ali saat ini. Situasi yang bukan hanya tentang persoalan jelas menang atau tidak. “Kalau Mas Ali, kan maju karena dia sebagai ketua PWNU. Kalau tidak sebagai ketua PWNU, dia bukan siapa-siapa. Jadi, tidak seperti Fauzi yang status PWNU-nya hanya sekadar numpang,” pungkasny. (rif)