Warta

PBNU Kutuk Keras Pelaku Bom Bali II

Senin, 3 Oktober 2005 | 01:19 WIB

Jakarta, NU Online
Peledakan Bom di Bali pada Jumat malam lalu memancing reaksi keras dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ormas terbesar di Indonesia tersebut mengutuk keras para pelakunya sebagai tindakan yang biadab dan tidak berprikemanusian. Bagi PBNU, pelaku pengeboman tersebut adalah para pengecut yang tidak ingin tercipta kedamaian di negeri ini.  

“PBNU mengutuk keras sebagai tindakan biadab, pengecut dan tidak berprikemanusiaan,” kata Ketua PBNU, KH. Masdar Farid Mas’udi di Jakarta, kemarin.

<>

Selain mengutuk para pelaku, PBNU juga mendesak kepada aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut, serta menghukum para pelaku dengan hukuman yang setimpal, sesuai dengan tindakan biadab yang dilakukan.“saya berharap kepada pihak yang berwewenang untuk segera mengusut tuntas dan tanpa ragu-ragu untuk menghukum para pelaku dengan sekeras-kerasnya,” ungkapnya.

Dikatakan alumni IAIN Sunan Kalijaga Yogjakarta ini, para pelaku pengeboman telah mencorang misi agama yang ingin menciptakan kedamaian di dunia, terlebih jika pelakunya adalah umat Islam. Jika pelakunya ternyata umat Islam, menurutnya, hukuman harus dilipatgandakan, karena telah mencoreng kesucian agama Islam.

“jika pelakunya umat Islam, maka hukuman harus dilipat gandakan karena telah mecoreng kesucian agamanya dan menyudutkan segenap umat di seluruh dunia,” kata pria yang juga direktur Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) ini.

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, PBNU mengucapkan bela sungkawa yang mendalam kepada para korban, baik yang meninggal maupun yang luka-luka.“kami mengucapkan bela sungkawa yang mendalam kepada para korban, semoga arwah mereka diterima di sisi-Nya. Bagi yang luka-luka semoga segera disembuhkan-Nya dan bagi para keluarga korban semoga diberi ketabahan,” ungkapnya.

Masdar, sapaan akrab KH. Masdar Farid Mas’udi, berharap peledakan bom yang membuat trauma mendalam bagi para korban dan bangsa Indonesia itu tidak membuat bangsa ini larut dalam kesedihan. Dikatakanya, bangsa ini harus terus bangkit dari keterpurukan.”kiranya bom ini tidak menyurutkan tekad bangsa ini untuk bangkit dan kembali bangkit,” ujarnya.(amh/cih)

 


Terkait